YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Tokoh seni Yogyakarta, Butet Kertaradjasa, ikut merasa kehilangan dengan meninggalnya dalang Ki Seno Nugroho.
Butet menilai Seno adalah dalang yang menjawab tantangan zaman dengan beberapa terobosannya sehingga pewayangan bisa merambah generasi milenial.
Salah satu terobosan Seno adalah menyiarkan pementasan di kanal YouTube.
"Program dia (Ki Seno) main wayang di rumahnya untuk bisa ditonton seluruh orang di Indonesia. Climen itu bagi saya itu ikhtiar dia merespons dunia digital dunia pewayangan," kata Butet usai melayat di rumah duka Seno, Rumah Duka Dusun Gayam, Desa Argosari, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, Rabu (4/11/2020).
Baca juga: Beri Penghormatan Terakhir untuk Dalang Ki Seno, Belasan Sinden Menyanyikan Gending Ladran Gajah
Dengan metode itu, lanjut Butet, bisa dijadikan inspirasi untuk dalang-dalang muda lain untuk menjelajah ruang eksplorasi yang lebih luas di dalam jagat virtual.
"Seno memulai dan membuka pintu untuk eksperimentasi-eksperimentasi itu," ucap Butet.
Pembawaan Seno saat mendalang juga dikenang Butet. Seno sempat membuatnya teringat dengan mendiang dalang Ki Hadi Sugito.
"Celelekannya (candaannya) kurang ajarnya bisa diterima oleh masyarakat oleh audiens dunia pakeliran (wayang). Sastranya genah (pas). Keterampilannya genah dan banyak orang berharap (menggantikan Hadi Sugito)," ucap Butet.
Baca juga: Dalang Ki Seno Nugroho Meninggal, Menko PMK Sampaikan Dukacita
Ki Seno Nugroho meninggal di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta pada Selasa (3/11/2020) sekitar 22.15 WIB.
Sebelumnya, dalang itu merasa kesakitan usai bersepeda.