Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpisah 35 Tahun, Emmanuella dari Liverpool Cari Ibu Kandung di Sleman: Saya Ingin Bertemu

Kompas.com - 03/11/2020, 06:08 WIB
Wijaya Kusuma,
Khairina

Tim Redaksi

Namun, karena saat itu tengah sibuk mengurusi dua bayi, Emmanuella belum menindaklanjuti terkait informasi ibu kandungnya.

Seiring berjalannya waktu, pada 2020 ini, Emmanuella merasakan dorongan hati untuk mencari ibu kandungnya.

"2020 ini ada dorongan hati, ayo kamu harus cari, nanti takut terlambat. Saya juga enggak tahu dapat dorongan hati dari mana," bebernya.

Berbekal informasi awal dari neneknya, perempuan yang saat ini tinggal di Liverpool ini pada bulan Agustus mulai mencari panti asuhan di Yogyakarta yang dikelola oleh biarawati. Dari pencariannya itu, didapat lima panti asuhan.

"Lima itu hasilnya nihil. Saya juga coba ke Panti Asuhan Sayap Ibu, nihil juga. Saya bingung kok nihil semua," ungkapnya.

Di tengah kebingungannya, Emmanuella kemudian memutuskan untuk bertanya kepada pamannya.

Kepada Emmanuella, sang paman menuturkan bahwa waktu itu dirinya diadopsi dari sebuah yayasan.

"Paman bilang waktu papi mami ke Yogya, ada saudara yang membawa ke yayasan itu, tapi paman tidak tahu nama yayasannya. Oalah, ya ampun, saya sudah sebulan mencari-cari ternyata salah informasi. Ya sudah, saya coba cari nomor saudara," tuturnya.

Emmanuella lantas menghubungi saudaranya tersebut. Ternyata memang benar saudaranya itulah yang dahulu mengantar orangtua Emmanuella saat dirinya diadopsi.

Saudaranya itu mengatakan bahwa ia dahulu diadopsi dari yayasan bayi di sebuah rumah sakit bernama Pura Ibunda di Samirono, Desa Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman.

"Di Rumah Sakit Pura Ibunda dan itu ada yayasan bayinya, banyak bayi-bayi yang ditinggalkan ibu-ibunya untuk diadopsi. Itu rumah sakit pribadi, nama dokternya itu dokter Lukas. Dokter Lukas itu baik. Kalau ada bayi yang ditinggal, dia mau merawat," urainya.

Emmanuella kemudian mencari nomor kontak dokter Lukas. Akhirnya, Emmanuella mendapatkan nomor dari anak saudaranya tersebut.

Pada bulan September, Emmanuella kemudian menghubungi nomor tersebut.

"Saya telepon, saya bilang dulu diadopsi dari rumah sakit ini, mau tanya-tanya kalau masih ada data yang disimpan. Dokternya bilang rumah sakit sudah lama tutup, data juga tidak disimpan lagi. Saya juga sudah lupa umur 92," ungkapnya.

Tak mendapat jawaban, Emmanuella lantas kembali bertanya kepada saudaranya tersebut.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com