Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Nenek yang Hidup Sebatang Kara Tewas Dibunuh, Sejumlah Barang Hilang

Kompas.com - 30/10/2020, 16:17 WIB
Teuku Muhammad Valdy Arief

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com- Seorang nenek bernama Cahaya atau Icah (66) warga Kelurahan Baamang Hulu Kecamatan Baamang, Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, ditemukan tewas di rumahnya.

Icah diduga menjadi korban perampokan.

"Kami menduga almarhumah ini adalah korban pencurian dengan kekerasan karena ada beberapa barang berharga milik almarhumah yang hilang. Untuk sementara yang diketahui barang yang hilang berupa perhiasan," kata Kepala Polres Kotawaringin Timur, AKBP Abdoel Harris Jakin, di Sampit, Jumat (30/10/2020) seperti dilansir Antara.

Baca juga: Cinta Bersemi di Reuni SD, Berujung Pembunuhan

Menurut Jakin, pada Jumat sekitar 04.30 WIB, ada warga yang mendengar suara teriakan dan suara seperti benda berat yang jatuh. Beberapa jam setelahnya, warga menemukan jenazah korban.

Jenazah korban ditemukan di dapur. Posisi tubuh korban tertelungkup dengan miring ke kanan, gigi palsu korban terlepas dan telinga sebelah kiri mengeluarkan darah.

Selain itu, barang-barang korban sudah tidak ada di tempat.

"Selama ini almarhumah tinggal sendirian di rumah ini. Kami mohon doa restu. Bismillah. Semoga bisa kami ungkap secepatnya," kata Jakin.

Baca juga: Detik-detik Pedagang Pakaian Tewas Dibunuh Pria Selingkuhannya di Kamar Hotel

Sementara itu, Erna, tetangga yang menemukan korban, mengaku sangat terpukul dengan kejadian itu karena korban dinilai merupakan sosok yang baik.

"Saat kami gedor tidak ada suara, akhirnya kami buka pintunya. Saat kami temukan, tubuhnya sudah dingin. Mungkin saat itu sudah meninggal," kata Erna.

Saat itu, Erna bermaksud hendak memberikan ikan kesukaan nenek yang tinggal sebatang kara itu.

Namun saat itu sang pemilik rumah tidak ada menyahut panggilan salam dari luar.

Khawatir terjadi apa-apa, Erna memanggil sepupunya bernama Nato yang juga tetangga korban.

Baca juga: Ancam Bongkar Hubungan Asmara, Pegawai Kafe Dibunuh dan Dibuang di Kolam Buaya, Ini Kronologinya

Saat itu juga belum ada suara sahutan dari dalam rumah korban sehingga keduanya memutuskan membuka pintu rumah tersebut.

"Selama ini beliau memang sudah berpesan kepada kami agar selalu menengok beliau. Saya sering memanggil beliau melalui jendela dan selalu disahut. Biasanya setiap setelah subuh sampai pagi, beliau menonton televisi, tapi tadi tidak ada suara sama sekali," kata Nato.

Saat keduanya masuk, ternyata pintu bagian belakang sudah terbuka. Dari sana diduga pelaku masuk dan melakukan tindakan keji terhadap nenek renta tersebut.

"Saya tidak berani melihat lagi, katanya ada luka lebam dan berdarah pada mata. Tadi saya langsung melaporkan itu kepada warga lain. Ada ketua RT juga tadi," kata Erna.

Baca juga: Fransiska Ditemukan Tewas di Kolam Penangkaran Buaya, Tangannya Diikat Lakban

Sementara itu Durahman, adik korban, mengaku baru mengetahui kejadian itu setelah diberitahu tetangga korban.

Selama ini Durahman yang tinggal tidak terlalu jauh dari rumah korban, sudah khawatir melihat sang kakak tinggal sebatang kara.

Dia sering mengajak korban pindah ke rumahnya, tapi selalu ditolak korban.

"Ia memang banyak perhiasan karena dia memiliki banyak kebun yang dibelinya bersama almarhum suaminya. Setiap minggu ada yang mengantar uang hasilnya, tapi soal berapa banyak perhiasan dan uangnya, saya tidak pernah bertanya," kata Durahman.

Baca juga: Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan Kakek 60 Tahun yang Alami Keterbelakangan Mental

Durahman mengatakan, sang kakak tidak memiliki anak kandung, hanya ada mempunyai anak angkat yaitu seorang perempuan.

Namun, Durahman tidak mengetahui keberadaan anak angkat sang kakak itu karena sudah berkeluarga dan tinggal terpisah, sehingga hanya korban seorang diri di rumah tersebut.

Durahman berharap polisi bisa segera menangkap pembunuh sang kakak. Pihak keluarga sangat terpukul atas kejadian itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com