"Ketika PLTU mulut tambang bekerja, maka jumlah angkutan batu bara Sarolangun-Jambi akan berkurang," katanya.
Menurut Sukma Reni, Manager Komunikasi KKI Warsi, jalan khusus batu bara akan memunculkan konflik lahan baru.
Masalah lainnya adalah bahwa jalan tersebut akan mengiris kawasan hutan sehingga akan berdampak lagi pada kerusakan ekologi.
Baca juga: Di Tengah Pandemi, Jambi Ekspor 2,1 Ton Kopi Arabika Kerinci ke Jepang
Selanjutnya, PLTU adalah energi kotor yang melepas banyak karbon dan berpengaruh pada perubahan iklim.
Seharusnya, kata Sukma, kandidat mengembangkan EBT. Cahaya matahari dan air di Jambi sangat bisa dikembangkan untuk teknologi energi terbarukan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.