Sementara itu, Plt Bupati Jember KH Abdul Muqit Arief mengatakan, perayaan Hari Santri di Pemkab Jember tahun ini dilakukan secara sederhana.
Seluruh ASN di Pemkab Jember hingga tingkat kecamatan diminta untuk memakai sarung dan songkok.
Hal itu dilakukan sebagai wujud penghormatan kepada para pejuang dari kalangan santri dan ulama.
Sebab para ulama dan santri sudah berupaya merebut dan mempertahankan kemerdekaan.
“22 Oktober itu dicanangkannya resolusi jihad, berjihad melawan penjajah hukumnya wajib,” tambah dia.
Untuk itu, Muqiet berharap para santri bisa terus meneruskan cita-cita para ulama terdahulu.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan