Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ngantor Pakai Sarung di Hari Santri, ASN: Teringat Perjuangan Kiai Hasyim Asy’ari

Kompas.com - 22/10/2020, 12:50 WIB
Bagus Supriadi,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com – Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Jember masuk ke kantor menggunakan sarung dan songkok, Kamis (22/10/2020).

Hal itu untuk memperingati Hari Santri yang digelar setiap 22 Oktober.

“Pakai sarung ini membuat saya membayangkan perjuangan KH Hasyim Asy’ari,” kata Musyaffa Arfa, salah satu PNS Pemkab Jember di lingkungan Kantor Pemkab Jember, Kamis.

Baca juga: Hari Santri Nasional 2020, Wapres: Pesantren Harus Bangun Tak Boleh Tidur

Pria yang akrab disapa Syafa itu mengaku tidak risih dengan kebijakan mewajibkan ASN menggunakan sarung sehari.

“Ini untuk memperingati jasa para ulama dan santri mengusir penjajah,” tambah dia

Ketika hari ini semua ASN menggunakan sarung, Syafa merasakan suasana berbeda di banding hari biasa.

Baca juga: Bermodal Rp 6 Juta, Kini Adil Sukses Buka Usaha Lalapan Beromzet Rp 30 Juta, Ini Rahasianya

 

Dia merasakan ada nilai sejarah yang bisa direnungkan dan dipelajari untuk diambil hikmahnya.

“Saya merasa mereka yang berani berjihad melawan penjajah, masak kita tidak menghormati para syuhada itu,” tutur dia.

Baca juga: Berhenti Jadi Sopir karena Pandemi, Kini Rian Sukses Beternak Cacing dengan Omzet Jutaan Rupiah

Selama ini, kata dia, peran para santri dan kiai dalam mengusir penjajah kurang menjadi perhatian.

Untuk itu, Syafa mengapresiasi kebijakan tersebut karena kembali mengingatkan perjuangan para kiai dan santri.

Sementara itu, Plt Bupati Jember KH Abdul Muqit Arief mengatakan, perayaan Hari Santri di Pemkab Jember tahun ini dilakukan secara sederhana.

Seluruh ASN di Pemkab  Jember hingga tingkat kecamatan diminta untuk memakai sarung dan songkok.

Hal itu dilakukan sebagai wujud penghormatan kepada para pejuang dari kalangan santri dan ulama.

Sebab para ulama dan santri sudah berupaya merebut dan mempertahankan kemerdekaan.

“22 Oktober itu dicanangkannya resolusi jihad, berjihad melawan penjajah hukumnya wajib,” tambah dia.

Untuk itu, Muqiet berharap para santri bisa terus meneruskan cita-cita para ulama terdahulu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com