Akhirnya, ayah dua anak itu membuka usaha makanan secara online dari rumahnya. Dia memasarkan produknya melalui Facebook dan WhatsApp pada 2016.
Dari sana usaha berkembang dengan cepat melalui penjualan online, terutama melalui WA. Bahkan, dia sudah memiliki pelanggan tetap, terutama karyawan rumah sakit.
“Yang terdaftar di WA ada 3.000 pelanggan,” ungkap dia.
Tak puas di situ, Adil mengembangkan usahanya dengan menjadi mitra Go-Food pada 2018.
Di sana usahanya semakin berkembang. Setiap hari, warungnya tak pernah sepi dari pembeli.
“Jualan di Go-Food, usaha saya semakin banyak dikenal,” ujar dia.
Usahanya terus merambah ke beberapa sekolah. Dia membuka kantin di dua sekolah, yakni di MA Alqodiri dan SMK Analisis Kesehatan.
Namun, tutup untuk sementara waktu karena pandemi Covid-19.
Hal serupa juga terjadi di warung yang dibuka di halaman rumahnya. Di awal pandemi, penjualan sangat terdampak. Namun, kini berangsur-angsur membaik.
Apalagi memanfaatkan penjualan online membuat Adil yang sangat terbantu.
Raup omzet Rp 30 juta per bulan bulan
Selain menjual ayam, di warung miliknya Adil juga menyediakan berbagai jenis ikan bakar dan goreng beserta lalapannya. Satu porsi nya dijual seharga Rp 9.000 hingga Rp 15.000
Adil berjualan dibantu istri dan mertuanya. Dalam sebulan, Adil memperoleh omzet sebesar Rp 30 juta.
Padahal, modal awal saat berjualan hanya Rp 6 juta. Sehari, dia bisa menjual 240 porsi makanan.
Banyak cara yang dilakukannya untuk menarik hati pembeli.