Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bermodal Rp 6 Juta, Kini Adil Sukses Buka Usaha Lalapan Beromzet Rp 30 Juta, Ini Rahasianya

Kompas.com - 22/10/2020, 12:26 WIB
Bagus Supriadi,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com – Adil Frantoso, pemilik warung Bang Fakhri terlihat sibuk melayani pembeli, Kamis (22/10/2020).

Warung yang dibuka di halaman rumahnya di Jalan Merak, Kelurahan Gebang Kecamatan Patrang, Jember, Jawa Timur, itu ramai pengunjung.

Ada yang makan di tempat, ada juga yang memesan secara online.

Tampak Adil juga sibuk melayani para driver Gojek untuk mengambil pesanan dari aplikasi Go-Food.

Baca juga: Bermodal Rp 25.000, Dedek Kini Miliki Kebun Anggrek Ribuan Meter hingga Dikenal di Jepang

Tentu saja, para driver yang datang menerapkan protokol kesehatan. 

Baca juga: Berhenti Jadi Sopir karena Pandemi, Kini Rian Sukses Beternak Cacing dengan Omzet Jutaan Rupiah

Begitulah rutinitas sehari-hari Adil sejak berhenti dari guru honorer di salah satu sekolah swasta. Dia memberanikan diri mendirikan usaha makanan di halaman rumahnya.

Buka usaha karena terdesak angsuran bank

Memilih berhenti menjadi guru honorer bukan keinginan Adil. Apalagi profesi itu sudah dijalaninya selama lima tahun hingga sempat menjadi kepala sekolah.

Baca juga: Cerita Bripka Heidi Sukses Jadi Peternak Lele, Terinspirasi Tekuni Bisnis Setelah Tilang Seorang Pengendara

 

Namun, keadaan yang memaksanya untuk meninggalkan profesi sebagai pengajar dan membuka usaha. Saat itu, dia memiliki cicilan pinjaman di perbankan.

Dia harus membayar kredit sebesar Rp 2 juta setiap bulannya. Sementara, gaji guru honorer sebesar Rp 500.000 per bulan hanya cukup untuk makan keluarganya.

Adil juga sempat sakit ketika menjadi guru dalam waktu cukup lama. Setelah sakit itulah, dia berhenti mengajar.

“Akhirnya buka usaha makanan dengan menjadi pedagang kaki lima (PKL) pada 2015,” terang dia.

Warung Bang Fahri selalu ramai oleh para pembeli setiap harinyaKOMPAS.com/BAGUS SUPRIADI Warung Bang Fahri selalu ramai oleh para pembeli setiap harinya

Adil yang merupakan alumnus Universitas Jember itu mengawali usahanya dengan berjualan di pinggir jalan dekat mal di Pasar Tanjung, tetapi hanya bertahan dua bulan.

Setelah itu dia pindah ke kawasan kampus dan tetap menjadi PKL.

“Di sana juga hanya berjalan dua bulan, ternyata enggak berhasil,” ucap dia.

Akhirnya, ayah dua anak itu membuka usaha makanan secara online dari rumahnya. Dia memasarkan produknya melalui Facebook dan WhatsApp pada 2016.

Dari sana usaha berkembang dengan cepat melalui penjualan online, terutama melalui WA. Bahkan, dia sudah memiliki pelanggan tetap, terutama karyawan rumah sakit.

“Yang terdaftar di WA ada 3.000 pelanggan,” ungkap dia.

Tak puas di situ, Adil mengembangkan usahanya dengan menjadi mitra Go-Food pada 2018.

Di sana usahanya semakin berkembang. Setiap hari, warungnya tak pernah sepi dari pembeli.

“Jualan di Go-Food, usaha saya semakin banyak dikenal,” ujar dia.

Usahanya terus merambah ke beberapa sekolah. Dia membuka kantin di dua sekolah, yakni di MA Alqodiri dan SMK Analisis Kesehatan.

Namun, tutup untuk sementara waktu karena pandemi Covid-19.

 

Hal serupa juga terjadi di warung yang dibuka di halaman rumahnya. Di awal pandemi, penjualan sangat terdampak. Namun, kini berangsur-angsur membaik.

Apalagi memanfaatkan penjualan online membuat Adil yang sangat terbantu.

Raup omzet Rp 30 juta per bulan bulan

Selain menjual ayam, di warung miliknya Adil juga menyediakan berbagai jenis ikan bakar dan goreng beserta lalapannya. Satu porsi nya dijual seharga Rp 9.000 hingga Rp 15.000

Adil berjualan dibantu istri dan mertuanya. Dalam sebulan, Adil memperoleh omzet sebesar Rp 30 juta.

Padahal, modal awal saat berjualan hanya Rp 6 juta. Sehari, dia bisa menjual 240 porsi makanan.

Banyak cara yang dilakukannya untuk menarik hati pembeli.

Pertama, menyediakan makanan yang bersih, sehat, dan berkualitas. Apalagi di tengah pandemi, Adil berusaha memasak masakan yang bersih.

“Kadang ada warga yang khawatir tertular Covid-19 karena memberi makanan,” ujar dia.

Suasana warung bang Fahri yang terletak di halaman rumahnyaKOMPAS.com/BAGUS SUPRIADI Suasana warung bang Fahri yang terletak di halaman rumahnya

Untuk itu, Adil memastikan warung miliknya menyajikan makanan yang bersih dan sehat.

Proses pengolahan makanan hingga penyajian menggunakan prokol kesehatan. Penyajian juga dilakukan secara cepat, sehingga pembeli tidak terlalu lama menunggu.

Adil merasa usaha tersebut bisa berjalan karena tekanan harus berhasil. Sebab, tidak ada pemasukan lain saat itu, sementara uang angsuran terus berjalan.

“Ini the power of kepepet,” ujar dia.

Selain itu, penjualan online dengan memanfaatkan media sosial juga sangat membantu usaha Adil.

Meksipun sudah tidak menjadi guru, Adil kerap diminta untuk menjadi pemateri di sejumlah pelatihan kewirausaaan, seperti di kampus atau perkantoran.

“Hanya berbagi cara berwirausaha,” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com