Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawaslu Hentikan Kasus Bagi-bagi Duit di Masjid oleh Cawalkot Balikpapan

Kompas.com - 16/10/2020, 19:09 WIB
Zakarias Demon Daton,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Bagi Sembako

Di lokasi terpisah, Bawaslu Balikpapan juga mendapat laporan bagi-bagi sembako dan ajakan mencoblos paslon Rahmad Masud dan Thohari Azis.

“Pelapornya sama. Kami sudah lakukan penyelidikan dan semua unsur terpenuhi ada pelanggaran pemilu karena ada stiker ajakan mempengaruhi pemilih,” ungkap Agustan.

Untuk itu, kasus bagi-bagi paket sembako yang terjadi di daerah Prapatan, Balikpapan sudah naik ke tahap penyidikan.

Berdasarkan hasil pemeriksaan terlapor atau pelaku, aksi-aksi bagi-bagi paket sembako tersebut hasil inisiatif pribadi.

Baca juga: Bawaslu Upayakan Percepat Proses Take Down Akun Media Sosial yang Langgar Aturan Pilkada

Ada sekitar tiga sampai empat paket sembako dibagikan ke warga di daerah Prapatan, Balikpapan.

“Terlapor bernama Junaidi sudah kami periksa. Berkas sudah kami limpahkan ke polisi. Tinggal penetapan tersangka,” terangnya.

Alasan pelaku melakukan hal tersebut, kata Agustan, karena simpati dan mendukung paslon Rahmad Masud dan Thohari Azis.

“Dari keterangan terlapor dia lakukan sendiri, pakai uang sendiri. Tidak ada dorongan dari pihak lain,” tutup dia.

Kuasa hukum Junaidi, Hadi Iswan Noor Manihuruk, menyebut secara prinsip pihaknya tetap menghormati proses hukum yang sedang berjalan.

“Kami tetap mengikuti aturan yang berlaku,” ungkap dia saat dihubungi Kompas.com, Jumat.

Baca juga: Menang Gugatan di Bawaslu, Syaifurrahman–Ika Rizky Veryani Ditetapkan sebagai Peserta Pilkada Dompu

Hadi menerangkan, kliennya yang melakukan aksi bagi sembako itu murni inisiatif sendiri.

“Dia juga bukan anggota PKS. Hanya simpatisan. Hanya saja, kantong plastik yang dia gunakan saat bagi itu ada lambang PKS,” terang dia.

Hadi menyebut kliennya punya kelebihan sembako sehingga membagikannya ke tetangga.

Ditambah penilaian kliennya tetangganya memerlukan bantuan sembako akibat pandemi Covid-19.

“Kalau ajak memilih sebenarnya tidak ada. Hanya saat dia bagikan dia memperlihatkan gambar paslon. Gambar paslon dia ambil di internet,” terangnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com