Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Penyekapan Polisi di Bandung Versi KAMI Jabar, Relawan: Bukan Disekap, tapi Diselamatkan

Kompas.com - 15/10/2020, 14:01 WIB
Agie Permadi,
Farid Assifa

Tim Redaksi

Tiba-tiba ada seseorang berpakaian hitam berlari masuk ke posko. Relawan mengira orang itu pedemo yang terkena gas air mata dan meminta pengobatan.

Namun, ternyata pria berpakaian hitam itu membawa pemukul dan bertindak provokatif. Ia berusaha masuk dan menarik secara kasar salah satu relawan tim medis yang dituding sebagai pedemo.

Tarik-menarik pun terjadi. Pria baju hitam itu berusaha membuka pintu gerbang.

Melihat hal tersebut, para relawan berusaha menutup kembali pintu gerbang sehingga membuat pria baju hitam itu terjatuh dan marah.

Sofyan mengaku, pihaknya sempat menanyai orang itu apakah petugas atau bukan, tetapi jawabannya bukan dan orang itu terus marah-marah.

Dalam situasi tegang itu, muncullah koordinator lapangan Kemanusiaan Mayjen TNI Purn Robby Win Kadir berusaha menenangkan situasi dan mengamankan pria berbaju hitam itu.

Kemudian, pria berbaju hitam itu keluar dari halaman melalui pintu samping utara dengan diantar satu relawan.

"Jadi bukan disekap, malah diselamatkan Pak Robby. Akhirnya orang itu keluar dengan melewati pintu lain," ujarnya.

Belakangan diketahui bahwa pria berbaju hitam itu adalah Brigadir A menurut versi polisi.

Posko dilempari

Sementara itu, situasi di luar pagar halaman sudah ramai. Robby melihat banyak orang berbaju hitam dengan pentungan berteriak-teriak dan melemparkan batu ke halaman posko kesehatan. Beruntung tak ada relawan yang terluka.

Tak lama kemudian, posko itu dikepung ratusan orang berbaju hitam sambil membawa tongkat yang di belakangnya ada polisi.

Menurut Sofyan, orang berbaju hitam itu melempari rumah yang jadi posko kesehatan itu dengan batu. Korlap Robby kemudian keluar untuk melakukan negosiasi.

"Korlap medis Pak Robby Mayor Jenderal TNI Purnawirawan. Kalau nggak diselamatkan dia, bisa hancur nih rumah. Akhirnya dia (Robby) keluar dan bilang, 'Saya Jenderal Purnawirawan, mohon adik-adik polisi saya mau negosiasi'. Akhirnya tim medis dikumpuli," ucapnya.

Sofyan mengaku tidak mengetahui siapa kelompok berbaju hitam tersebut. Sementara semua baju anggota tim medis diberi tanda palang merah.

"Jadi sekarang itu kita menyekap, itu tak benar. Itu diselamatkan Pak Robby, dan itu berlangsung cepat setelah dilerai, disuruh keluar. Justru pakaian hitam itu yang mengepung rumah. Saya tidak tahu (orang berbaju serba hitam), tapi polisi juga kan tidak mengakui," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com