Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unisba Protes Polisi Rusak Fasilitas Kampus, Ini Respons Polrestabes Bandung

Kompas.com - 13/10/2020, 14:27 WIB
Agie Permadi,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Universitas Islam Bandung (Unisba) menyampaikan kekecewaan atas tindakan oknum polisi yang merusak pos keamanan serta memukul satpam Kampus Unisba.

Kapolrestabes Bandung Kombes Ulung Sampurna Jaya mengatakan, malam itu sebagian massa aksi terlihat berlarian ke arah kampus Unisba. Petugas mencoba membubarkan massa agar tidak ada lagi perusakan fasilitas.

"Di situasi yang pada malam hari seperti itu, kalau itu dinyatakan mahasiswa kenapa larinya ke kampusnya, dan itu juga kan menutup-nutup jalan dan melempar bom molotov kepada petugas sehingga kita kan ke sana mau mengejar dan membubarkan massa yang berkumpul agar massa itu tidak melakukan perusakan fasilitas umum atau fasilitas negara," kata Ulung di Mapolrestabes Bandung.

"Seperti kita lihat fasilitas umum banyak yang dirusak, taman dan lampu dan segala macam, maka kita membubarkan massa itu, dan massa itu larinya ke arah kampus itu," tambahnya.

Baca juga: Fakta Polisi Aniaya Satpam dan Rusak Kampus Unisba Saat Mengamankan Demo Tolak Omnibus Law

Terkait tindakan itu, polisi akan melakukan koordinasi dengan pihak kampus agar tidak terjadi lagi miskomunikasi.

"Kita akan mendatangi kampus untuk berkomunikasi kepada kampus lagi agar tidak terjadi lagi miskomunikasi," kata Ulung.

Dikatakan, seharusnya massa aksi paham dengan aturan dan waktu yang diberikan saat demo dilakukan.

"Silakan saja menyampaikan aspirasi, kita akan melayani tapi kalau sudah malam, kita takutnya ditunggangi oleh pihak lain yang memang ingin mengacaukan suasana seperti itu. Nah, dengan adanya kesalahpahaman itu maka nanti kita akan berkomunikasi baik dengan rektor maupun yayasannya," ucapnya.

Ketika disinggung soal kerusakan kaca pada kampus tersebut, Ulung mengatakan bahwa hal itu terjadi karena petugas dihalang-halangi saat melakukan pembubaran.

"Itu kan karena petugas dihalang-halangi, dilempar bom molotov dan segala macam, sedangkan posisi pada saat itu mereka adalah berkerumun. Yang namanya massa berkerumun itu kan kita sudah melihat mereka merusak fasilitas umum yang ada di Kota Bandung dan segala macam, nah kita mencegah terjadinya itu," ucapnya.

Lebih lanjut, Ulung mengatakan bahwa massa aksi sudah memblokade jalan untuk menghalau petugas.

"Ada pun petugas sampai ke pinggir ke dekat pintu gerbang adalah situasi seperti itu. Terpenting adalah kita bukan mau merusak atau apa pun juga tapi untuk menjaga ketertiban masyarakat yang lebih luas, jangan sampai kegiatan masyarakat Kota Bandung ini menjadi terganggu," kata Ulung.

Pihaknya pun akan segera melakukan komunikasi dengan pihak Unisba terkait hal ini.

"Dengan pihak Unisba, nanti kami akan silaturahmi dan menyampaikan, jangan sampai kita jadi salah persepsi dengan keadaan seperti ini, toh kita juga sama-sama untuk menjaga ketertiban, pada akhirnya kalau Kota Bandung ini aman dan tertib, maka masyarakat atau mahasiswa bisa nyaman berkuliah dan bekerja," ucapnya.

Perusakan kampus

Diberitakan sebelumnya, perusakan pos keamanan serta pemukulan satpam Kampus Unisba yang dilakukan oknum polisi ini terjadi pada 7 Oktober 2020, saat polisi tengah membubarkan mahasiswa yang berunjuk rasa menolak Omnibus Law Undang-undang Cipta Kerja.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com