JEMBER, KOMPAS.com – Naura Nurwahyu Ningsih, nasabah Bank Wakaf Mikro (BWM) Al-azhar Jember tampak serius mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh OJK Jember di Ponpes Al-azhar Rabu (14/10/2020).
Dia bersama puluhan nasabah lainnya dilatih membuat produk makanan yang sehat serta packing yang menarik.
Baca juga: Berhenti Jadi Sopir karena Pandemi, Kini Rian Sukses Beternak Cacing dengan Omzet Jutaan Rupiah
Selain itu, mereka juga mendapatkan semangat baru dari motivator untuk terus mengembangkan usahanya.
Sebab pandemi Covid-19 membuat usaha terganggu. Mereka ingin bangkit setelah penjualannya menurun.
Para nasabah itu merupakan warga yang tinggal di lingkungan Pesantren Al-azhar di Kecamatan Kaliwates, Jember,
Ada yang sebagai wali murid dan wali santri. Mereka memiliki usaha skala kecil, tapi terus berkembang. Seperti minuman, makanan, hingga kerajinan tangan.
Baca juga: Dulu Dianggap Makanan Ular, Porang Kini Jadi Emas Petani
Warga mampu mengembangkan usaha karena mendapatkan modal pinjaman dari bank wakaf mikro. Alasannya, pinjaman modal tersebut tanpa bunga dan agunan.
“Awalnya saya pinjam Rp 1 juta, cicilan Rp 20.000 seminggu,” kata Naura kepada Kompas.com di lokasi pelatihan.
Uang yang dipinjam tersebut dijadikan modal untuk membuka usaha makanan pada 2018, yakni usaha menjual cilok hingga pisang keju yang dijual pada lingkungan sekitar.
Awalnya dia menjual di teras rumah. Kemudian usahanya berkembang hingga membuka warung sendiri.
“Karena berkembang, saya dapat pinjaman lagi senilai Rp 3 juta,” aku dia.
Uang itu terus diputar untuk mengembangkan bisnisnya hingga merambah ke penjualan online sampai sekarang.
Namun, ketika pandemi Covid-19 melanda, usahanya terdampak. Pembeli tidak seramai seperti sebelumnya.
Naura terus bertahan untuk tetap menjual produk makanannya dengan cara door to door.
“Memang terdampak, namun tidak sampai nunggak cicilan,” ucap dia.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.