Namun, Ruhandi ternyata belum puas dengan pencapaian tersebut. Dia ingin semua warga, termasuk para orangtua juga bisa lebih dekat dengan buku.
"Akhirnya, buku-buku kita sebar ke beberapa titik yang banyak dijadikan tempat kumpul, seperti poskamling, posyandu bahkan kandang kambing," kata pria kelahiran 7 Maret 1985 tersebut.
Kandang kambing dipilih jadi salah satu sudut baca. Alasannya kata Ruhandi, tempat tersebut jadi salah satu area yang strategis karena sebagai jalan lintas menuju kebun.
Setiap hari, kata Ruhandi, banyak warga yang melintas melalui kandang kambing tersebut, dan kadang ada saja yang sengaja berhenti untuk sejenak membaca buku.
Kini TBM Kuli Maca punya lebih dari 2000 koleksi buku yang tersebar di sejumlah titik. Buku-buku tersebut merupakan sumbangan dari banyak pihak seperti pengunjung hingga sejumlah Kementerian.
Baca juga: Orang Muda Gagas Gerakan Literasi, dari Puskesmas sampai Penjara Anak
Berkat usaha memajukan desa melalui literasi, Ruhandi beberapa kali menerima penghargaan mewakili desanya. Misalnya pada 2017 lalu, Warungbanten terpilih sebagai juara 1 lomba perpustakaan antar desa di Provinsi Banten.
Kemudian pada 2018 dan 2019 mendapat penghargaan sebagai desa inovatif terbaik tingkat nasional.
Dan yang terbaru, Ruhandi masuk dalam 75 ikon Apresiasi Prestasi Pancasila 2020 dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila sebagai Social Enterpreneur bersama Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti.
Baca juga: Hari Guru Nasional, 4 Inspirasi Penguatan Literasi Dasar di Kelas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.