SAMARINDA, KOMPAS.com – Suatu sore pada akhir 2019, Talitha Meinia Atikah (25) melintas bersama rekannya di Jalan Gatot Soebroto, Samarinda, Kalimantan Timur.
“Saat itu saya lihat seekor kucing jalannya nyeret gitu. Kaki belakang sepertinya luka,” ungkap Talitha kepada Kompas.com di Samarinda, Selasa (6/10/2020).
Talitha merasa iba dengan kondisi kucing tersebut.
Namun, ia tak langsung menolong karena dibonceng temannya untuk urusan tertentu.
“Saya mau minta teman putar balik, mau ambil kucing itu, tapi enggak enak sama teman saya, kan saya dibonceng,” terang dia.
Baca juga: Kisah Mbah Sriah 30 Tahun Hidup di Gubuk Terpal, Berbagi Makan dengan Kucing-kucing
Setibanya di rumah, Talitha memutuskan kembali ke lokasi untuk menyelamatkan kucing tersebut.
“Tiba di lokasi, kucing masih di situ. Rupanya kaki terjepit di sela kayu penutup parit. Orang-orang sekitar semacam tidak peduli gitu. Sepertinya kucing itu habis terendam banjir,” terang dia.
Talitha membawa kucing malang itu ke klinik hewan di Jalan Antasari.
"Setelah diperiksa dokter, tulangnya patah, juga infeksi karena habis terendam banjir. Selama empat hari di klinik kucing itu mati,” kenangnya.
Sejak saat itu, Talitha mulai sering menyelamatkan kucing dan anjing yang terluka di jalanan.
Baca juga: Kisah Pemulung di Sleman, Rela Tidur Berpindah Tempat demi Rawat Kucing yang Sakit
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.