Kesadaran bersama
Pesantren Annuriyah sudah menerapkan pembelajaran tatap muka sejak kebijakan new normal. Santriwati kembali ke pondok pesantren setelah menjalani rapid test.
Mereka yang non-reaktif, bisa kembali dan tinggal di pesantren.
Ketua Yayasan Pondok Pesantren Annuriyah Shoutul Azkiya menjelaskan, kegiatan belajar tatap muka sudah mendapatkan izin dari Dinas Kesehatan Jember.
“Semua aturan pencegahan Covi9-19 kami terapkan,” jelas dia.
Pertama, pihaknya mendisiplinkan para pengurus pesantren dan para guru. Kemudian kepada wali santri dan para santri itu sendiri.
Baca juga: Tujuh Warga Terkonfirmasi Positif Covid-19, Satu RT di Kulon Progo Diisolasi
Ia menilai, awalnya tidak mudah untuk menerapkan kebiasaan baru, seperti wali santri yang ingin mengunjungi anaknya.
“Butuh tiga hari untuk menyadarkan mereka, tapi sekarang sudah berjalan dengan baik,” tambah dia.
Wali santri hanya boleh menitipkan barang untuk anaknya melalui pengurus pesantren.
Selain itu, pelajar yang tidak menetap di pesantren, tidak diizinkan ikut kegiatan pembelajaran tatap muka. Mereka wajib mengikuti aktivitas belajar daring.
“Kami juga memberikan multivitamin bagi para santriwati,” ucap dia.
Menurutnya, seluruh pengurus pesantren dan para guru dituntut menjadi panutan dalam menerapkan protokol kesehatan. Pesantren membangun kesadaran bersama untuk mencegah penularan Covid-19.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.