SERANG, KOMPAS.com - Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait menyebut bahwa Provinsi Banten masuk zona merah kejahatan seksual terhadap anak.
Arist melihat, kasus kejahatan terhadap anak di Banten masih tinggi.
Sejak bulan Januari hingga Agustus 2020 saja sudah 139 kasus yang melapor ke Polda Banten, dan itu didominasi kekerasan seksual.
"Dari jumlah kekerasan anak yang terjadi di Banten, 52 persen lebih didominasi oleh kejahatan kekerasan seksual. Kini Banten juga masuk zona merah terhadap kejahatan seksual," kata Arist kepada wartawan di Kota Serang, Banten, Senin (7/9/2020).
Baca juga: Kadis PPPA: Kasus Kekerasan terhadap Anak di Kalimantan Timur Cenderung Menurun
Dijelaskan Arist, faktor tingginya kekerasan seksual terhadap anak disebabkan oleh kemiskinan.
Apalagi, Indonesia, khususnya Banten, sejak Maret hingga saat ini sedang menghadapi musibah non alam, yakni pandemi Covid-19.
"Faktornya kemiskinan apalagi dikaitkan dengan kondisi Covid-19, dalam kondisi orangtua kehilangan pekerjaan, stres, itu sumber awal masalah kekerasan," ujar Arist.
Diungkapkan Arist, pelaku kekerasan terhadap anak dilakukan oleh orang terdekat atau luar akibat salah pola asuh dari orangtua.
"Itu bukan terjadi di lingkungan rumah tetapi lingkungan di luar rumah ketika anak ada kesempatan untuk keluar dan bosan," kata Arist.
Baca juga: 35 Kasus Kekerasan Terhadap Anak Terjadi di Banten, 95 Persen Kasus Kejahatan Seksual
Ketua LPA Banten M Uut Lutfi menambahkan, pihaknya mendapat laporan 40 kasus kekerasan terhadap anak. Sebanyak 31 kasus di antaranya adalah kekerasan seksual.
"Kenalan di medsos, janjian untuk ketemu, dan sebelum disetubuhi korban dicekoki obat terlarang dan minuman keras," kata Uut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.