Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Viral Ibu 1 Anak Meninggal karena Lambat Ditangani, Dianggap Probable Covid-19, Swab Negatif

Kompas.com - 29/08/2020, 16:59 WIB
Zakarias Demon Daton,
Khairina

Tim Redaksi

Kalium-ku dulu. Paru-paru nanti saja,” tutur Sandra menirukan Maya.

Di tengah situasi susah tersebut, Maya kemudian siap dirujuk ke RSUD Kudungga karena disebut terduga Covid-19.

Di rumah sakit milik pemerintah itu Maya mengembuskan napas terakhir setelah satu hari mendapat perawatan menggunakan standar Covid-19.

Maya pergi meninggalkan sang suami dan anak perempuan usia dua tahun.

Uji swab PCR Maya baru keluar setelah meninggal dan dinyatakan negatif Covid-19.

“Saya komplain ke rumah sakit yang rujuk dia (Maya). Sebelumnya saya datang ke RSUD Kudungga mengeluhkan kenapa pelayanan begitu. Ponakan saya sudah meninggal 30 menit baru datang perawatnya,” terang Sandra.

Kronologi kematian Maya ini diceritakan ulang oleh adik Maya, Ramayati, melalui Instagram story hingga viral.

Kronologi kematian Maya juga viral di Facebook setelah diunggah.

Hingga Jumat (28/8/2020) pukul 23.39 Wita, ada 813 komentar dan 2.747 kali dibagikan.

Baca juga: Mengaku Lumuri Wajah dengan Air Liur Jenazah Pasien Covid-19, Pedagang Pasar Positif Corona

Dikonfirmasi terpisah, Direktur RSUD Kudungga dr Anik Istiyandari mengatakan, pihaknya sudah memberi kalium melalui infus yang dipasang ke Maya saat mendapat perawatan di Kudungga.

“Pengobatan itu kan proses. Enggak mungkin juga ditunggui terus gitu loh. Mereka (perawat) juga merawat yang lain,” kata dia.

Sementara itu, menurut Anik, pasien tersebut juga punya penyakit kalium sejak lima tahun lalu.

Ditambah lagi, sebelumnya di rumah sakit lain pasien yang bersangkutan digabung satu ruangan sama pasien positif Covid-19.

“Itu kan berpengaruh ke psikis pasien,” kata dia.

Anik mengatakan, sejak dirujuk, pasien tersebut dicurigai Covid-19 karena sesuai pemberitahuan pernah kontak erat dengan pasien positif meski sebelumnya mereka telah menjalani isolasi mandiri.

“Kami tetap pakai standar Covid-19 dong,” jelas dia.

Walaupun demikian, setelah meninggal, hasil swab PCR-nya negatif. Anik enggan membuka penyebab kematian Maya dengan alasan rahasia pasien.

“Yang jelas pasien tersebut meninggal bukan karena terkonfirmasi Covid-19. Hasil swab negatif,” terang dia.

Saat disinggung apakah ada kaitannya dengan riwayat penyakit Maya, yakni kekurangan kalium.

“Mungkin, karena dia sudah lima tahun kan,” tutup Anik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com