Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Besar Harapan Saya, Nasib Mereka Lebih Baik dari Orangtuanya Saat Ini..."

Kompas.com - 25/08/2020, 11:21 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- "Saya harap mereka bisa membaca, menulis dan berhitung. Besar harapan saya, mereka nantinya akan bernasib lebih baik dari orangtuanya saat ini.."

Kalimat itu meluncur dari mulut Siti Huroirohmatin (48) atau yang akrab disapa Atin ketika ditanya perihal alasannya mengajari anak-anak jalanan membaca dan menulis.

Atin bahkan rela mendatangi Terminal Gubernur Suryo, Gresik untuk membagi ilmunya dengan anak-anak kurang beruntung tersebut.

Baca juga: Merasa Iba, Guru Ini Rela Turun ke Terminal Mengajari Anak Jalanan

Berawal lihat ada anak ikut mengemis di jalan
Ilustrasi.TOTO SIHONO Ilustrasi.

Hati Atin tergugah, bermula ketika ia mengetahui ada salah seorang peserta didiknya mengemis di jalanan.

Anak tersebut diajak oleh orangtuanya sehingga terpaksa tak bisa bersekolah.

Atin yang menjadi guru di Taman Kanak-kanak (TK) Telogo Pojok awalnya gundah.

Sebab ada anak yang kerap meminta izin tak masuk sekolah. Ketika ditanya, orangtuanya pun memberi sederet alasan yang tak memuaskan.

Betapa terkejutnya Atin saat melihat siswa itu diajak mengemis di sekitaran terminal.

Rupanya tak hanya satu anak, Atin mendapati anak-anak lainnya bernasib sama.

Bahkan ada di antara mereka yang terpaksa putus sekolah karena kondisi itu.

"Itu awalnya, sehingga saya memutuskan untuk mengajari mereka di terminal. Sebab, banyak di antara mereka yang belum bisa baca tulis, belum bisa berhitung, bahkan ada yang sudah putus sekolah," ujar Atin

Baca juga: Dulu Gaji Saya Rp 430.000 Per 3 Bulan, Alhamdulillah Naik Rp 720.000 Per 4 Bulan

 

Ilustrasi guru dan muridshutterstock Ilustrasi guru dan murid
Rayu orangtua hingga siapkan hadiah

Atas dasar iba, Atin pun rela mengajar di terminal sejak April 2020. Ia mengajar dua kali dalam satu minggu.

Tetapi tantangan yang dihadapi Atin tak berhenti sampai di situ, ia juga harus merayu orangtua agar mengizinkan sang anak belajar dengannya.

Dengan uang pribadinya, Atin juga memberi hadiah anak-anak agar mereka semangat menimba ilmu.

"Kadang buku, pensil, buku gambar dan beberapa hadiah kecil semampu saya. Meski saya berpenghasilan tidak seperapa tapi untuk itu saya tidak apa-apa," ungkap dia.

Berkat upaya Atin, tak kurang dari tujuh anak yang kurang beruntung bergabung dengan kelasnya.

Atin mengajari anak-anak tersebut tulus tanpa mengharapkan imbalan.

Ia hanya berharap, suatu saat anak-anak itu tumbuh menjadi anak berguna dan bernasib lebih baik dari orangtua mereka saat ini.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Gresik, Hamzah Arfah | Editor : Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com