Dengan keterbatasan ekonomi keluarga, setiap beberapa hari sekali Ishma tetap bersemangat untuk berlatih panjat tebing di SMA 2 Playen dan sekitar Wonosari.
Diakuinya hingga kini dia belum memiliki peralatan yang memadai, salah satunya sepatu standar untuk olahraga panjat dinding.
Sesekali membetulkan jilbabnya, Ishma bercerita tentang kesehariannya hingga cita-citanya.
Baca juga: Sedih Dilaporin Sama Bapak Sendiri
Ayah dan ibunya seorang tunanetra, setiap hari bekerja sebagai tukang pijat dengan hasil tak menentu.
Tentu sulit bagi mereka untuk memujudkan sepatu yang diidamkan putri pertamanya.
Namun bagi siswi kelas 9 MTsN 4 Wonosari ini tidak menjadi masalah, dan justru membuat semangat untuk meraih prestasi.
"Suatu saat saya ingin jadi guru olahraga, karena memang suka olahraga terutama panjat tebing," ucap dia.
Upaya untuk mencapai mimpinya sempat terganggu ketika pada Selasa (19/8/2020), karena gawai yang biasa untuk belajar dan mengirim tugas dicuri orang.
Baca juga: Kisah Pilu Balita Akhmad, Bermain Bola dan Terseret Ombak, Ditemukan Nelayan 5 Hari Kemudian
Saat itu sore hari ada dua orang, lelaki dan perempuan mengaku kenal dengan bapak dan ibunya.
Setelah berbincang, kedua orang tidak dikenal itu bercerita sedang mencari model untuk rias. Ishma sempat disuruh mencari seorang lagi yang akan dijadikan model.