Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita di Balik Foto Pakaian Suku Tidung di Uang Pecahan Baru, Pernah Dipakai Menteri Sri Mulyani

Kompas.com - 20/08/2020, 15:35 WIB
Rachmawati

Editor

"Nah, saat kemudian ada uang edisi HUT RI, yang menampilkan baju Tidung, selain karena pernah dipakai menteri, itu adalah rangkaian dari usaha yang saya rintis selama dua tahun, saya berharap semua suku bisa mengeksplore kekayaan budayanya," harapnya.

Baca juga: BI: Itu Baju Adat Suku Tidung, Coba Carilah di Google...

Bangga anak pakai baju adat Tidung

Sementara itu orangtua Muhammad Izaam Athaya (9) mengaku tak ambil pusing dengan nyinyiran warganet terhadap baju Sina Beranti yang digunakan anaknya di pecahan uang baru.

"Kita ambil ibrohnya (hikmah) saja, itu kebanggaan bagi keluarga kami karena anak kami masuk dalam bagian sejarah kemerdekaan RI ke-75, itu sebuah kehormatan bagi kami, jadi kami tidak ambil pusing dengan isu hoaks itu,"ujar Muhammada Hendra Maulana (38) saat dihubungi Kompas.com, Rabu (19/8/2020).

Bagi Hendra, viralnya tudingan baju Tidung Tengara yang disangka pakaian China justru mengukuhkan dan membuat adat Tidung dikenal luas.

Baca juga: Jumlah Penduduknya Banyak, Pulau Tidung Terima Sapi Pemberian Jokowi

Di sisi lain, keberadaan anaknya yang masuk dalam catatan sejarah kemerdekaan sudah lebih dari segalanya.

"Sebagai keluarga kita cukup bangga, apalagi anak kami mewakili salah satu suku di Kaltara, kalau masalah menanggapi, saya tidak terlalu sosialita, jadi saya enggak ambil hati tudingan itu," tegasnya.

Hendra juga mengajari anaknya agar berbesar hati dengan suara miring yang sempat terarah padanya. Untungnya, si anak masih dalam tahap pembelajaran daring, sehingga kemungkinan bullying nyaris tidak terjadi.

Baca juga: 9 Pakaian Adat yang Ada pada Uang Baru Pecahan Rp 75.000

Hendra juga mengaku tidak tahu jika anaknya akan masuk dalam tema uang edisi terbatas dan bahkan paling menjadi sorotan karena kemiripan busananya dengan Tionghoa.

"Tahunya ada sesi foto di Agustus 2019 dari BI dan Peruri, diinfokan akan jadi database, sebatas itu aja tahunya," katanya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Ahmad Zulfiqor | Editor : Khairina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com