Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kulon Progo Jadi Kampung Siaga Bencana di Indonesia

Kompas.com - 19/08/2020, 23:21 WIB
Dani Julius Zebua,
Dony Aprian

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com - Kementerian Sosial RI mencanangkan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menjadi salah satu Kampung Siaga Bencana (KSB) di Indonesia.

KSB ini meliputi Kecamatan Temon, Kecamatan Galur, Kecamatan Panjatan dan Kecamatan Karangwuni.

Menteri Sosial Juliari P Batubara mengatakan, daerah Selatan Jawa di Kulon Progo dan DIY pada umumnya adalah rawan bencana.

Karenanya, sinergitas pemerintah pusat, daerah hingga masyarakat sangat diperlukan untuk menghadapi semua itu.

“Tidak hanya saat bencana tapi di saat tidak ada bencana. Dalam upaya kita memitigasi segala upaya untuk mencegah kerusakan dan kerugian yang lebih besar lagi. Antara lain dengan membentuk kawasan kampung siaga bencana,” kata Juliari, Rabu (19/8/2020).

Baca juga: Siasat SD di Kulon Progo Entaskan Masalah Belajar Jarak Jauh, Pakai HT

Di Kulon Progo terdapat empat kapanewon (kecamatan) pada daerah pesisir Selatan yang baru saja melaksanakan aktivasi KSB ini, yakni Temon, Panjatan, Wates dan Galur.

Mereka mendapat pembekalan mulai dari soal evakuasi, penyediaan dapur umum, hingga soal pertolongan pertama pada korban bencana.

KSB merupakan bagian dari Program Kemensos untuk meningkatkan sinergitas kemeterian dan pemerintah di daerah dan warga, sehingga warga selalu siap untuk semua kemungkinan bencana yang terjadi.

Juliari mengungkapkan, keberadaan KSB juga untuk mendukung personel baik TNI/Polri, BNPB, Basarnas hingga relawan Tagana yang jumlahnya terbatas di seluruh tanah air.

Menurutnya, gerakan masyarakat yang siap menghadapi bencana akan menjadi modal yang efektif dalam mengatasi bencana ketika datang.

“Tidak ada teori lain yg lebih effektif memitigsi b alam. Selain lakukan kegiatan berbasis komunitas,” kata Juliari.

Baca juga: Asrama Dokter di Kulon Progo Disulap Jadi Tempat Isolasi Pasien Tanpa Gejala

Sementara itu, Dirjen Pemberdayaan Sosial Kementerian Sosial RI Pepen Nazaruddin mengatakan, KSB telah terbentuk di 741 lokasi di seluruh wilayah Indonesia dengan jumlah personel 1.805 orang.

Dalam kegiatan pada 17 lokasi KSB bisa melibatkan 4.200 orang, seperti di Kabupaten Pandeglang, Lampung Selatan, Cilacap, Kebumen, dan Pangandaran.

“Sedangkan kegiatan pencanangan KSB Kulon Progo saja melibatkan masyarakat seribu orang,” kata Pepen.

Wakil Gubernur, KGPAA Paku Alam X membacakan sambutan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono XI.

Dalam sambutan itu, Paku Alam menyampaikan, DIY merupakan daerah rawan bencana dengan ancaman yang tergolong tinggi, baik bencana alam, bencana sosial, maupun non alam.

DIY lantas perlu menyiapkan sumber daya untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan dengan model penanggulangan bencana melalui pembentukan KSB.

“Saat ini telah dibentuk 45 KSB di 42 Desa. (Juga ada) tiga kalurahan di mana Dinas Sosial kerja sama dengan BPBD DIY melaksanakan model Desa Tangguh Bencana atau Destana yang telah dibentuk di 265 desa atau Kalurahan,” kata Paku Alam.

KSB menyelenggarakan penanggulangan bencana berbasis masyarakat, diharapkan juga menjadi pionir masyarakat sebagai subyek yang berperan menjaga wilayahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com