Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Kelompok Warga Saling Serang di Wamena, 10 Rumah Honai Terbakar

Kompas.com - 19/08/2020, 18:47 WIB
Dhias Suwandi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw memastikan dua kasus pembunuhan yang terjadi di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, pada Selasa (18/8/2020) saling berkaitan.

Kasus pembunuhan itu menyebabkan dua kelompok warga saling serang di Kampung Meagama, Distrik Hubikosi, tepatnya di lokasi pembunuhan korban Ismail Elopere (40), yang merupakan kepala Kampung Meagama.

"Pada hari ini (19/8/2020) ada kejadian saling serang antara warga. Akibatnya sampai sore ini ada 10 honai terbakar dan tidak ada korban jiwa," kata Paulus di Jayapura, Rabu (19/8/2020).

Paulus mengatakan, situasi di lokasi kejadian sudah kondusif karena aparat gabungan TNI-Polri menyekat pergerakan kedua massa tersebut.

Baca juga: 2 Pembunuhan Terjadi dalam Sehari di Wamena, Waktu dan Lokasi Kejadian Berdekatan

Paulus mengatakan, polisi belum menangkap satu pun pelaku dalam dua kasus pembunuhan yang menewaskan Ismail Elopere dan Yarius Elopere (25).

Polisi, kata dia, fokus melerai dua massa tersebut agar bentrokan tak berlarut.

"Belum ada warga yang diamankan karena aparat fokus melerai kedua kelompok dan petugas tetap stand by untuk menjaga kemungkinan lain," kata dia.

Aksi balas dendam

Jenderal bintang dua itu menjelaskan duduk perkara kasus pembunuhan yang menewaskan Ismail Elopere dan Yarius Elopere (25) di Wamena pada Selasa (18/8/2020).

Awalnya, seorang warga Kampung Meagama bernama Kalolik hilang sejak Juli 2020. Belakangan, Kalolik ditemukan tewas pada Selasa (18/8/2020).

Kondisi Kampung Meagama, Distrik Hubikosi, dimana terdapat 10 honai terbakar akibat bentrok antar dua massa, Jayawijaya, Papua, Rabu (19/8/2020)Dok Penerangan Kodim 1702/Jayawijaya Kondisi Kampung Meagama, Distrik Hubikosi, dimana terdapat 10 honai terbakar akibat bentrok antar dua massa, Jayawijaya, Papua, Rabu (19/8/2020)

Sejumlah orang yang memiliki hubungan dengan Kalolik menyimpulkan pembunuhan itu dilakukan warga sekitar.

"Dicurigai (Kalolik) dibunuh oleh warga sekitar, sehingga mereka mengambil langkah sendiri dengan melakukan pembalasan kepada kepala kampung Ismail Elopere," kata dia.

Ismail ditemukan tewas di Jalan Trans Wamena-Tiom, Kampung Meagama, Distrik Hubukosi, sekitar pukul 17.05 WIT.

Setelah itu, kelompok warga yang memiliki hubungan dengan Ismail juga memutuskan balas dendam.

Baca juga: Ibu yang Digugat Anaknya soal Warisan: Konsep Perdamaian Tetap Ditolak, Itu Wasiat Suami

"Akibat tindakan itu ada pembalasan kepada Yarius," kata Paulus.

Yarius Elopere (25) ditemukan tewas di Jalan Safri Darwin, tepatnya di depan Gahara-Wamena sekitar pukul 19.30 WIT.

Paulus mengimbau para tokoh adat bisa menahan diri dan memberi waktu kepada penegak hukum untuk mengungkap kasus tewasnya Kalolik.

"Pimpinan adat diimbau bisa menahan diri karena dugaan pertama hilang dan tewasnya Kalolik belum tentu benar karena ada laporan bahwa korban memiliki gangguan jiwa," kata dia.

Dua terluka

Sementara itu, Dandim 1702/Jayawijaya Letkol Inf Candra Dianto memastikan kondisi di Kampung Meagama sudah berangsur kondusif.

 

Selain ada honai yang terbakar, terdapat korban luka di kedua kelompok yang bentrok tersebut.

"Ada dua orang yang kena luka panah, yang satu kena di kaki dan yang satu di bahu. Mereka sekarang sudah dibawa ke RSUD Jayawijaya," kata Candra.

Baca juga: Warga yang Ambil Paksa dan Cium Jenazah Covid-19 Ditetapkan sebagai Tersangka

Sebelumnya diberitakan, dua kasus  pembunuhan terjadi di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, pada Selasa (18/8/2020). Dua kasus itu terjadi dalam waktu dan lokasi yang berdekatan.

Jarak lokasi pembunuhan pertama dan kedua sekitar lima kilometer. Sedangkan, rentang waktu pembunuhan pertama dan kedua sekitar dua setengah jam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com