Saat pertama ditemukan oleh petugas Dinsos, IN bersama anaknya VR ada di perahu bekas pinggir pantai di jalan Lingkar Nunukan Selatan. IN selalu menggandeng tangan anaknya dan membawa tas kecil.
Saat diperiksa, di dalam tas tersebut terdapat banyak catatan nomor telefon orang yang diduga adalah pemain narkoba.
‘’Menurut polisi, IN kemungkinan akan dijadikan kurir narkoba, tidak menutup kemungkinan otaknya terganggu akibat narkoba juga,’’katanya.
Kondisi IN menjadi perhatian karena gangguan kejiwaan yang dialaminya akan berpengaruh ke kejiwaan di anak, baik VR atau anak keduanya yang masih berusia 3 bulan.
Apalagi, mereka tinggal di Rumah Perlindungan Trauma Center (RPTC) yang jauh dari kata layak, gedung yang seharusnya menjadi rumah aman bagi orang dengan masalah yang membutuhkan pendampingan khusus.
Idealnya harus ada klinik dan security, yang terjadi adalah, gedung RPTC Nunukan rusak parah di banyak bagian.
Tidak ada penjaga atau klinik, laki-laki dan perempuan dicampur begitu saja, sehingga dikhawatirkan akan muncul masalah baru, terutama masalah asusila dan pedofilia.
Pemkab Nunukan juga tidak bisa apa apa dengan keadaan gedung RPTC, karena gedung tersebut masih merupakan asset pemerintah Provinsi Kaltim yang belum diserah terimakan ke Pemda Nunukan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.