Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ODGJ Diperkosa Disaksikan Anak hingga Melahirkan, Dinsos Rayu Korban agar Mau Lepas Bayinya

Kompas.com - 16/08/2020, 08:09 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Petugas Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara intens melakukan pendekatan dan pengawasan terhadap IN (35), Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang menjadi korban perkosaan yang disaksikan anaknya, sampai korban hamil dan melahirkan.

Belum ada perubahan perilaku dari kondisi IN, meski saban harinya, sejumlah petugas Dinsos datang ke Rumah Perlindungan Trauma Center (RPTC) dimana IN dan kedua anaknya tinggal.

Sembari mengantar makanan, memeriksa kondisi IN dan bayinya, petugas Dinsos terus berusaha mengobrol dengan IN agar mau melepaskan bayinya demi masa depan dan tumbuh kembang si anak yang masih berusia 3 bulan tersebut.

Baca juga: Cerita Pilu Perempuan ODGJ Diperkosa di Depan Anaknya hingga Hamil di Nunukan...

"Kita bagi dia tilam, ada kasur kecil juga, tapi dia sering letak anaknya di lantai, katanya bagus di lantai, macam kapal kecil dia tengok," ujar Sekretaris Dinas Sosial Kabupaten Nunukan Yaksi Belaning Pratiwi, Sabtu (15/08/2020).

Pasca VR (6) anak pertama IN disekolahkan di Lembaga Kesejahteraan Anak (LKSA) Aisyiyah Ruhama, pekerja social (Peksos) kian ketat menjaga IN dan bayinya.

Kondisi psikis IN yang masih sering lepas kendali membuat petugas harus lebih ekstra menjaga IN.

"Dia tidak peduli mau panas, mau hujan, kalau lama tidak jumpa anaknya pasti akan keluar membawa bayinya, mencari anak pertamanya, kita terus beri pengertian selama anaknya sekolah," lanjut Yaksi.

Baca juga: Video Viral Pria Diduga ODGJ Diseret dari Pesawat, Bagaimana Bisa Terobos Masuk Bandara Lampung?

IN juga masih sering berbicara dengan tembok seakan curhat terkait kondisinya sambil sesekali tertawa dan marah tidak jelas sebabnya.

Keberadaan bayi IN juga menyulitkan petugas, baik susu atau urusan mandi dan membersihkan si jabang bayi mendapat perhatian khusus. 

Bagaimanapun si bayi dibesarkan oleh seorang ibu dengan kondisi mental tidak stabil, sehingga dikhawatirkan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

"Kalau buat susu pagi, bukan dia buang kalau tidak habis, dia kasihkan lagi sampai malam, itu kan tidak sehat, kami sering datang bergantian untuk awasi si bayi, kami kasih mandi dan gantikan air susu dalam dotnya," kata Yaksi.

Baca juga: Pria yang Viral Diseret dari Pesawat Diduga ODGJ, akan Diperiksakan ke RSJ

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com