“Karena rumah adat Sumba kan ada pagar batunya begitu. Ada lorong masuk, tetapi sempit. Tidak bisa dilewati mobil,” ungkap Daud.
Saat kebakaran terjadi, ibu-ibu menangis meratapi kampungnya dari kejauhan sambil menggendong anak mereka yang masih kecil.
“Menangis karena memikirkan harta benda yang tidak bisa diselamatkan,” kata Daud.
Api begitu cepat merambat karena antar rumah berjarak kurang lebih 1 meter, serta bahan bangunan yang terbuat dari kayu.
21 keluarga yang terdampak saat ini mengungsi ke rumah keluarga di luar kampung.
“Mereka sangat membutuhkan bantuan,” ujar Daud.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.