Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Masyarakat Pakai Masker karena Mereka Takut Saat Melihat Petugas"

Kompas.com - 07/08/2020, 20:36 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon Wendy Pelupessy mengungkapkan, salah satu alasan Ibu Kota Provinsi Maluku itu kembali masuk dalam zona merah Covid-19.

Menurutnya, masih banyak masyarakat yang belum memiliki kesadaran penuh untuk mematuhi protokol kesehatan.

Ia mencontohkan, banyak warga Ambon yang malas mengenakan masker. Mereka mengenakan masker karena takut dengan petugas serta penegak hukum.

“Kesadaran masyarakat menerapkan protokol kesehatan masih sangat kurang. Kalau kita lihat masyarakat pakai masker itu karena mereka takut saat melihat ada petugas bukan karena kesadaran mereka,” kata Wendy di Kantor Wali Kota Ambon, Jumat (7/8/2020).

Wendy menyebutkan, banyak warga Ambon yang mengenakan masker ketika bepergian ke luar rumah.

Baca juga: Ambon Kembali Jadi Zona Merah Covid-19, Pemkot: Masyarakat Kurang Disiplin

Namun, mereka melepaskan maskernya saat berkumpul dengan warga yang ada di lingkungan tempat tinggalnya. Mereka juga tetap berkerumun seperti biasa.

Wendy mengakui, kebiasan warga itu jadi penyebab transmisi lokal di Kota Ambon masih tinggi dan sulit dikendalikan.

Padahal, disiplin menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19 telah diinstruksikan Presiden Joko Widodo.

“Selain itu Bapak Presiden juga menginstruksikan untuk meminimalisasi angka kematian pasien positif corona dan meningkatkan angka kesembuhan karena itu disiplin itu wajib,” katanya.

Dalam sepekan terakhir, tren kasus positif Covid-19 di Kota Ambon cukup tinggi. Padahal, kata Wendy, peningkatan kasus baru sudah berkurang pada Juli 2020.

“Kita punya kasus positif rate juga naik kalau biasanya di bawah 20 di masa PSBB bahkan ada yang hanya enam sekarang naik di atas 30,” katanya.

 

Masyarakat diminta lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan. Sebab, hal itu mendukung upaya seluruh pihak memuts rantai penyebaran Covid-19.

“Kondisi Covid-19 ini, dia identik  dengan pergerakan orang jadi semakin banyak kita bergerak tanpa protokol kesehatan otomatis transmisi akan sangat tinggi,” ujarnya.

Tes swab seluruh lembaga dan instansi

Sementara itu, Sekretaris Kota Ambon Anthony Gustav Latuheru mengatakan, seluruh lembaga dan instansi pemerintah maupun swasta harus melakukan tes swab terhadap seluruh pegawainya.

Kebijakan ini dibuat untuk mencegah penyebaran Covid-19 di lingkungan perkantoran di Kota Ambon.

“Kami minta dengan kesadaran mereka bisa melakukan swab secara mandiri,” kata Anthony.

Baca juga: Mudik Bareng Teman Pakai Mobil Pribadi dari Surabaya, Pria Ini Positif Covid-19

Pemkot Ambon akan menerbitkan surat edaran agar seluruh pihak bisa melakukan tes swab massal ini.

“Jadi nanti mulai besok itu kita siapkan surat edaran yang akan dikirim ke seluruh instansi vertikal, daerah maupun pusat untuk meminta melakukan swab secara mandiri,” ujarnya.

Sejauh ini, aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkot Ambon wajib menjalani tes swab. Terutama, ASN yang melakukan pelayanan langsung kepada masyarakat.

Anthony menjelaskan, sejumlah dinas yang telah melakukan tes swab terhadap pegawainya adalah Dinas Lingkungan Hidup, BPBD, Disdukcapil, Dinas Kesehatan, Pemadam Kebakaran, dan Satpol PP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com