Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Istri-istri Tangguh yang Jadi Tulang Punggung Keluarga Saat Suami Sakit

Kompas.com - 06/08/2020, 09:43 WIB
Farida Farhan,
Farid Assifa

Tim Redaksi

"Ingin sehat," ujarnya.

Dedi yang tak sengaja melintas mengajak Amah naik mobilnya. Dedi lantas mengantarnya pulang ke rumah.

Dalam ruang tamu di rumah sederhana itu, Amah dan suaminya pun berbagi cerita dengan Dedi. Kedunya pun tak sungkan curhat.

"Nanti saya bawa dokter ke sini ya, biar (Amah dan suaminya) sehat," ujarnya.

Eneng jual tahu demi obati suami

Serupa dengan Amah, Eneng, warga Sukadaya, Dawuan, Subang, juga tak kalah perkasa. Ia melakoni berbagai pekerjaan demi menyambung hidup, mulai kuli gendong, nandur, (buruh tani), hingga jualan tahu.

Tiap hari, hingga menjelang magrib, Eneng masih menjajakan tahu yang ia ambil dari orang lain. Dia tak gentar meski acapkali barang dagangannya tak habis.

"Satunya Rp 500. Tadi saya bawa 140. Sehari dapat sekitar Rp 15.000, sisanya disetor (kepada juragan tahu)," ujar Eneng.

Baca juga: Kisah Istri Selamatkan Suami dari Gagal Ginjal Kronis, Demi Cinta hingga Menunggu 5 Tahun

Meski upah yang ia dapat tak banyak, Eneng tak lupa bersyukur. Ia dengan tabah melakoni pekerjaannya itu demi menghidupi keluarga.

Suaminya, sejak beberapa tahun lalu sakit stroke dan tak bisa melakukan aktivitas seperti biasa. Saat Eneng bekerja, sang suami ditunggui cucu.

"Sudah berobat dan terapi, saat ini kondisinya lumayan," ujar Eneng menveritakan kondisi suaminya.

Dengan kasih, Eneng merawat suami sekaligus mengambil alih peran sebagai tulang punggung keluarga.

Dengan semangat yang sama, Titi, warga Sukasari, Dawuan, Subang, berjuang mencari rupiah demi rupiah. Ia menjajakan tahu dengan keuntungan Rp 50 per biji.

Sehabis subuh dan usai beberes rumah, Titih berangkat mengambil tahu dan kemudian menjajakannya berkeliling.

Dengan jalan kaki, Titih tak lelah menawarkan kepada siapa saja yang ia jumpai dari gang ke gang hingga jalanan yang ramai.

Perempuan-perempuan hebat ini, berjuang demi menyambung hidup. Mereka tak mau tinggal diam, meski usia tak muda lagi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com