Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Blusukan, Anggota DPR Dedi Mulyadi Dipukul Seorang Nenek dengan Ember

Kompas.com - 05/08/2020, 10:23 WIB
Farid Assifa

Editor

KOMPAS.com - Anggota DPR RI Dedi Mulyadi dipukul oleh seorang nenek dengan menggunakan ember. Kejadian itu direkam dan diunggah Dedi Mulyadi dalam akun Facebook miliknya, Kang Dedi Mulyadi.

Saat itu Dedi yang gowes melewati sebuah perkampungan melihat seorang nenek sedang membersihkan pekarangan.

Dedi kemudian menyapa nenek tersebut. Tadinya Dedi ingin mengajak nenek itu untuk mengobrol dan menawarkan bantuan.

Bukannya gembira, nenek itu malah marah dan berusaha mengusir Dedi beserta rombongannya.

Baca juga: Dedi Mulyadi Usul Belajar Tatap Muka di SD Pedesaan Mulai Dibuka

 

Nenek itu mengibas-ibas ember dan meminta Dedi dan rombongannya menjauh.

Bahkan, Dedi yang hendak memberi penjelasan dengan mengajak nenek itu duduk malah dipukul ember.

"Hayoh, hayoh mangkat (ayo, ayo pergi)," ucap nenek itu sambil memukulkan ember beberapa kali ke bahu Dedi.

Beberapa saat kemudian, seorang tetangganya menghampiri nenek itu dan memberitahukan bahwa orang itu anggota DPR Dedi Mulyadi. Akhirnya nenek itu tersipu malu dan baru tersadar bahwa ia mengenal nama Dedi saat pria itu masih kecil.

Dikonfirmasi via telepon, Rabu (5/8/2020), Dedi mengatakan, peristiwa itu terjadi di daerah Subang, tepatnya Rawalele, pada Selasa (4/8/2020).

Dedi menyebut nenek itu biasa dipanggil Mak Adis. Dia sudah lama berjualan kecambah (toge) bumbu.

"Waktu saya kecil dia sudah berjualan itu. Dia langganan saya karena saya juga suka kecambah yang diberi bumbu," kata Dedi.

Menurut Dedi, ia dan rombongannya diusir Mak Adis karena dikira suruhan tetangganya yang saat ini sedang bertengkar.

Penyebab pertengkaran itu adalah kesalahpahaman. Mak Adis sering menyiram jalan dengan air bekas beras yang sudah didiamkan selama dua hari. Sementara tetangganya membersihkan air bekas beras itu hingga memicu kemarahan Mak Adis.

"Mak Adis siram jalan sebagai tolak bala. Sebab, sudah tiga kali menikah, suaminya selalu meninggal. Sementara tetangganya membersihkan jalan itu dari bekas air beras karena menimbulkan bau tak sedap," kata Dedi.

Dedi pun akhirnya berusaha mendamaikan Mak Adis dengan tetangga nenek itu hingga keduanya pun damai dan rukun kembali.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com