Hidup tanpa listrik dan air bersih
Meski Anastasia dan anak-anaknya tinggal di kelurahan yang ada di Borong, ibu kota Kabupaten Manggarai Timur, rumahnya belum juga teraliri listrik negara dan air minum bersih.
Anastasia mengungkapkan, kondisi itu tentu bukan karena diabaikan pemerintah.
Lagi-lagi soal uang. Untuk makan saja mereka susah.
Apalagi, mau pasang meteran listrik dan air minum yang butuh dana jutaan rupiah.
Ia menceritakan, sudah puluhan tahun hidup tanpa listrik. Malam hari, mereka mengandalkan lampu pelita untuk penerangan rumah.
Baca juga: 2 Penumpang Pesawat Positif Covid-19, Bagaimana Proses Pemeriksaan di Bandara Juanda Surabaya?
Sering juga mereka hidup tanpa terang di malam hari. Itu teruatama saat minyak tanah habis.
“Kalau minyak tanah habis, ya, malam hari saat makan, kami makan dekat api saja supaya terang. Setelah itu, tidur sampai pagi gelap terus,” ungkap Anastasia.
Anastasia melanjutkan, untuk air minum, mereka harus menimba air kali yang letaknya sekitar 2 kilometer dari rumah.
Kadang-kadang juga mereka menimba air di rumah tetangga yang berbaik hati.
Ia bersama anaknya tetap bermimpi, suatu saat nanti, rumah bisa teraliri listrik negara dan mengakses air minum bersih.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.