Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/08/2020, 11:27 WIB
Rasyid Ridho,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Gubernur Banten Wahidin Halim memutuskan untuk meminjam uang Rp 4 triliun kepada PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau PT SMI. PT SMI sendiri merupakan perusahaan pembiayaan khusus infrastruktur di bawah Kementerian Keuangan RI. 

Menurut Wahidin Halim, uang pinjaman tersebut rencananya akan digunakan untuk membiayai pembangunan di sektor pendidikan, kesehatan, infrastruktur, ketahanan pangan dan infrastruktur sosial di Banten. 

"Pinjaman pemerintah Provinsi Banten sebesar Rp 4,1 triliun, jangka waktu pinjaman selama 10 tahun dengan masa tenggang 24 bulan," kata Wahidin Halim melalui keterangan resmi yang diterima Kompas.com. Selasa (4/8/2020).

Baca juga: Polda Banten Gagalkan Penyelundupan Ganja, Kasus Terbesar Tahun Ini

Pinjaman tersebut akan digunakan pemulihan ekonomi Banten yang bertumpu pada program pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan ketahanan pangan akibat pandemi Covid-19.

"Pinjaman bantuan keuangan akan dimanfaatkan untuk kegiatan yang produktif dan pemulihan ekonomi di Provinsi Banten," ujar Wahidin.

Dijelaskan Wahidin, pelaksanaan program pinjaman akan di-skemakan melalui pendekatan multi years dengan rencana pelaksanaan dimulai di APBD perubahan tahun 2020 dan APBD tahun 2021.

Sehingga, memungkinan seluruh kegiatan pembangunan yang belum tuntas pada tahun 2021 untuk dilaksanakan pada tahun 2022.

Baca juga: Gubernur Banten Tetap Tak Izinkan Sekolah Tatap Muka Jika Belum Aman

Banten diprediksi resesi pada 2020

Kondisi pertumbuhan ekonomi triwulan I 2020 Provinsi Banten yang hanya 3,09 persen dengan prediksi pertumbuhan 2020 Banten akan memasuki resesi atau pertumbuhan negatif 1 persen.

"Untuk mencegah Banten masuk ke dalam resesi dan memastikan target RKPD Perubahan 2020 Provinsi Banten terkait LPE bisa mencapai 1,5 persen dan IPM bisa 72,80," kata Wahidin.

Diketahui, akibat pandemi Covid-19 pendapatan asli daerah (PAD) Pemprov Banten menurun senilai Rp 2 triliun atau sebesar 25,15 persen.

Sebelumnya, perubahan PAD ditargetkan senilai Rp 8,15 triliun berkurang menjadi senilai Rp 6,10 triliun.

Menurunnya target PAD secara otomatis berpengaruh terhadap belanja daerah.

Belanja daerah semula dianggarkan sebesar Rp 13,21 triliun menjadi sebesar Rp 9,85 triliun yakni berkurang sebesar Rp 3,36 triliun atau menurun sebesar 25,45 persen.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com