Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayo Ulurkan Tangan Bantu Guru di Perbatasan RI–Malaysia Cerdaskan Anak Bangsa

Kompas.com - 04/08/2020, 11:05 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Dony Aprian

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Sejumlah guru di tepian Sungai Sembakung di perbatasan Malaysia–Indonesia, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, terus berupaya mencerdaskan anak bangsa yang berada di tapal batas negeri.

Infrastruktur terbatas dan pandemi Covid -19 bukan alasan bagi mereka untuk berhenti mengajar.

Perjuangan untuk mengajar di perbatasan khususnya wilayah Sembakung tidaklah mudah.

Baca juga: Perjuangan Guru di Perbatasan RI-Malaysia, Urunan Bensin Perahu Ketinting demi Mengajar

Sebagian dari mereka harus menumpang perahu nelayan untuk sampai ke sekolah.

Para guru melakukan urunan bensin dan sewa perahu berukuran besar tiap kali ke hendak mengajar, menghadiri undangan ritual adat, rapat, dan agenda lainnya.

Unit Pelaksana Tekhnis Daerah (UPTD) Dinas Pendidikan Kabupaten Nunukan Musdi mengatakan, para guru melakukan urunan tiap kali hendak mengajar di sekitar 5 desa di tepian Sungai Sembakung.

"Guru guru mengajar kan jauh, terutama dari desa Tepian ke desa Atap, itu ditempuh enam jam, mereka urunan bensin untuk menumpang perahu ketinting, itu kenapa mereka menginginkan perahu agak besar kepada Pemkab Nunukan," ujarnya, Selasa (28/07/2020) lalu.

Mari bantu guru-guru di wilayah perbatasan Kalimantan dengan berdonasi di sini.

Dikatakannya, karena jarak yang cukup jauh tidak jarang guru di Sembakung pulang setelah jam 4 sore.

Kesulitan proses Belajar Dari Rumah (BDR) selama pandemi Covid-19 ini yakni keberadaan siswa tidak bisa dikelompokan di satu desa.

RT di desa-desa Sembakung banyak yang terpisah sungai sehingga para guru harus rela menyeberang beberapa kali untuk proses belajar mengajar.

"Kalau pemerintah membelikan perahu agak besar, minimal bisa untuk sepuluh orang, sudah enak, karena guru kita juga tidak banyak, guru yang tenaga inti ada 8 orang untuk SD dan 6 orang untuk SMP," katanya.

Setidaknya ada 5 desa di Kecamatan Sembakung yang memiliki geografis berbeda dengan desa lainnya.

Desa–desa ini berada di pinggiran sungai dan hanya bisa ditempuh menggunakan perahu.

 

Sebagai contoh, anak-anak Desa Labion yang bersekolah di SDN Desa Tepian, anak-anak ini juga bangun pagi-pagi buta untuk menuju sekolah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com