Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Antar Bahan Belajar Murid, Guru di Kaltara Seberangi Sungai Habitat Buaya

Kompas.com - 01/08/2020, 16:16 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Untuk program budaya baca, bertujuan membuat anak senang membaca selama di rumah.

Sekolah sudah merancang mekanisme peminjaman buku non-teks pembelajaran.

Siswa diberi pinjaman buku yang bisa memicu imajinasi, seperti buku cerita, cerita pendek, novel, buku sastra, komik dan buku sains.

Baca juga: PGRI Resmi Laporkan Akun Facebook yang Hina Guru Makan Gaji Buta Selama Pandemi

Peminjaman buku diberikan kepada siswa, setiap kali mereka mengumpulkan tugas kepada guru.

Sedangkan siswa SD yang belum bisa membaca, buku cerita dibacakan orangtua atau keluarga di rumah.

Sekolah dan paguyuban kelas bertugas melatih orangtua agar bisa membacakan buku cerita dengan teknik menarik.

Pemetaan kemampuan membaca siswa kelas 1 SD. Pemetaan menggunakan alat penilaian formatif.

Dengan pemetaan ini, guru bisa melihat kemampuan membaca anak. Mulai menguasai huruf, suku kata dan kata.

Dari sana guru bisa mendesain bahan ajar yang sesuai dengan kemampuan anak.

"Disdik KTT mengawasi semua program BDR secara berkala. Sekolah wajib melaporkan tingkat keaktifan belajar siswa setiap bulan. Semua bahan ajar, laporan dan praktik baik dipublikasikan melalui website gurutanatidung.id Setiap bulan Disdik KTT menggelar webinar sebagai sarana berbagi pengalaman menjalankan BDR," kata Jafar.

Baca juga: Hina Guru via Facebook, Pria Ini Hendak Klarifikasi tetapi Berujung Ricuh

Realokasi anggaran dilakukan agar anak-anak KTT tidak mengalami penurunan kemampuan belajar (learning loss).

Semakin lama tidak belajar, semakin turun pula kemampuan anak memahami materi ajar.

Penurunan kemampuan belajar ini, bisa berdampak kepada meningkatnya angka putus sekolah di masa depan.

Melalui strategi baru ini, KTT ingin memastikan anak bisa belajar dan berkembang walau mereka berada di rumah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com