Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Antar Bahan Belajar Murid, Guru di Kaltara Seberangi Sungai Habitat Buaya

Kompas.com - 01/08/2020, 16:16 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

 

Sekalipun anak berada di rumah dan punya banyak waktu, namun mereka sangat bergantung kepada handphone orangtua.

Hanya saat orangtua ada di rumah, barulah mereka bisa membaca dan mengerjakan tugas.

"Sesuai instruksi dari dinas pendidikan, LAS kami cetak, gandakan, dan didistribusikan kepada anak. Orangtua kami undang dua minggu sekali mengambil ke sekolah dan dua minggu kemudian kami antar ke rumah mereka," tukas Reni lebih lanjut.

Baca juga: Guru Honorer Menangis hingga Sujud Syukur Terima SK dan Uang Tunjangan

Disdik KTT memetakan dan menghitung jumlah siswa sekaligus merumuskan strategi belajar efektif.

Kunjungan Reni dan guru ke rumah siswa, merupakan bagian dari strategi baru Dinas Pendidikan (Disdik) KTT menghadapi tahun ajaran baru di tengah pandemi Covid-19.

Kedatangan guru-guru ini tidak hanya mengantarkan LAS, tapi juga memberikan pendampingan belajar, dan memastikan anak tetap bersemangat belajar di rumah.

Pendampingan belajar dilakukan mengikuti protokol kesehatan. Kepala sekolah diwajibkan menyediakan masker, pelindung wajah, hand sanitizer dan cairan disinfektan untuk dipakai guru dan siswa.

Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan KTT bekerja sama membuat prosedur kunjungan rumah.

Semua biaya penggandaan LAS, distribusi dan penyediaan alat-alat kesehatan ditanggung Biaya Operasional Sekolah (BOS) dan Biaya Operasional Pendidikan (BOP) APBD KTT.

Baca juga: Nadiem Makarim Diminta Turun ke Lapangan Temui Guru dan Murid

Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) KTT, Jafar Sidik, mengatakan dari hasil evaluasi periode pertama, terdata lebih dari 88 persen yang tetap belajar di rumah.

Namun, masih ada sekitar 11 persen siswa yang tidak belajar. Anak-anak ini kebanyakan menggunakan moda daring tanpa tatap muka dan luar jaringan.

"Di tahun ajaran baru ini, kami sudah minta semua sekolah untuk mencari anak-anak ini, dan membantu mereka kembali belajar," tegas Jafar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com