Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Antar Bahan Belajar Murid, Guru di Kaltara Seberangi Sungai Habitat Buaya

Kompas.com - 01/08/2020, 16:16 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Sejak masa belajar di rumah mulai Maret 2020 hingga Juni 2020, Disdik KTT sudah membuat pemetaan moda belajar.

Pemetaan ini melibatkan lebih dari 4.500 siswa PAUD, SD dan SMP.

Hasilnya 11 persen siswa bisa belajar menggunakan moda dalam jaringan (daring), 52 persen memakai moda daring tanpa tatap muka, dan 37 persen harus belajar dengan moda luar jaringan.

Berbekal hasil evaluasi tersebut, Disdik KTT sudah merancang sejumlah strategi baru menyambut tahun ajaran 2020/2021.

‘’Strategi didesain Disdik KTT bersama Program Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI) dan Forum Masyarakat Literasi Indonesia (FORMALINDO).’’kata Jafar.

Baca juga: 1.461 Guru Honorer di Jabar Dapat Tambahan Rp 1,5 Juta Tiap Bulan

Pemetaan ulang moda belajar siswa, merupakan kunci penting di awal tahun ajaran baru.

Melalui pemetaan ulang ini, kepala sekolah dan guru bisa menilai partisipasi belajar siswa di periode lalu.

Jika ada anak yang tidak aktif, maka kepala sekolah, guru dan orangtua bisa bekerja sama memilih moda belajar baru.

Sedangkan untuk materi belajar, Disdik KTT melakukan penyesuaian kurikulum.

Penyesuaian dilakukan mengikuti berkurangnya jam belajar siswa. Kemdikbud mengizinkan daerah melakukan penyesuaian kurikulum sesuai kondisi dan kebutuhan daerah.

"Kami membentuk tim khusus untuk memilih kompetensi dasar (KD) esensial untuk diajarkan guru selama tahun ajaran baru ini," terang Jafar.

Disdik KTT juga melatih guru mengintegrasikan KD esensial dengan topik literasi, numerasi, kecakapan hidup, penanganan Covid-19, perilaku hidup bersih dan sehat, spiritual keagamaan, dan pendidikan karakter.

Pelatihan ini diharapkan membuat hasil belajar siswa KTT lebih bervariasi dalam bentuk poster, video, slogan, graphic organizer dan bentuk lainnya.

Baca juga: Pangeran William Curhat tentang Sulitnya Jadi Guru Homeschooling

Siswa tidak lagi monoton menjawab soal-soal dan menghitung angka-angka.

"Pengintegrasian topik-topik ini bertujuan memberikan pengalaman belajar bermakna, sehingga perilaku siswa dapat berubah menghadapi Covid-19 dan mampu beradaptasi dengan kebiasaan baru," tukasnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com