"Saya yakin unggahan pertama itu sangat penting, makanya saya larang mereka upload sebelum kami tentukan foto mana yang bisa dinaikan. Akhirnya, ada satu foto yang dipilih dan kemudian tempat kami viral," tutur dia.
Sejak saat itu, Kampung Yoboi ramai dikunjungo wisatawan dan merubah perekonomian masyarakat.
Meski direncanakan dalam waktu singkat, apa yang ada di Kampung Yoboi bisa dibilang sangat menggambarkan kebudayaan masyarakat pesisir Papua, mulai dari seni hingga kulinernya.
Karena mulai ramai dikunjungi wisatawan, banyak dari warga Yoboi yang kemudian berjualan kuliner khas Sentani, seperti, Ouw, ulat sagu bakar, mujair, kacang dan jagung.
Alforida Walli, salah seorang warga Yoboi yang berjualan Ouw mengatakan, makanan tersebut merupakan perpaduan antara sagu bakar, kelapa dan pisang matang.
"Ouw ini makanan turun temurun yang dulunya pernah jadi makanan pokok kami," kata Alforida.
Baca juga: 3 Bulan Dirawat di RSPAD Gatot Soebroto, Gubernur Lukas Enembe Kembali ke Jayapura
Meski merupakan makanan tradisional Sentani, tapi tidak sedikit pengunjung di Kampung Yoboi ingin mencicipi makanan tersebut.
Selain kuliner, para pemuda di Yoboi juga menawarkan jasa melukis wajah dengan ornamen khas Papua yang banyak diminati pengunjung.
Alhasil ketika kita mengelilingi Kampung Yoboi, maka akan mudah ditemui pengunjung yang wajahnya telah digambar dengan ornamen Papua.
Selain itu, pengunjung di Yoboi juga dimanjakan dengan adanya taman gizi di hampir setiap teras rumah warga.