Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masuk 5 Besar Penduduk Miskin Terbanyak di Indonesia, Pemprov NTT: Itu Sangat Wajar

Kompas.com - 18/07/2020, 09:46 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Marius Ardu Jelamu tak heran wilayahnya masuk dalam lima besar julmah penduduk miskin terbanyak di Indonesia

Marius mengatakan, ada banyak faktor yang membuat jumlah penduduk miskin di NTT terus bertambah.

Pandemi virus corona baru atau Covid-19, kata dia, menjadi salah satu penyebab ekonomi stagnan dan tak bertumbuh.

Belanja pemerintah juga stagnan karena anggaran lebih banyak dialokasikan untuk penanganan Covid-19.

Sehingga kata dia, praktis belanja pemerintah di kabupaten dan provinsi tidak berjalan maksimal.

Baca juga: Ibu Dikarantina Sebulan, 5 Anaknya Bertahan Hidup dengan Uang Rp 500.000, Bantuan Datang Saat Kabarnya Viral

Selain itu, sebagian besar masyarakat NTT juga berada di rumah selama pandemi Covid-19. Sebagian besar sektor, khusus ekonomi, berhenti beraktivitas.

Petani, nelayan, dan peternak, juga terkena dampak Covid-19. Apalagi, virus flu babi Afrika juga menyerang ternak warga.

"Saya kira angka kemiskinan seperti itu hal yang sangat wajar saja," ungkap Marius, saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Jumat (17/7/2020) malam.

Pada masa tatanan normal baru, Pemprov NTT berusaha memulihkan ekonomi yang terpuruk selmama pandemi Covid-19.

Salah satu caranya, dengan mendorong masyarakat untuk kembali membuka usaha mereka, meski belum maksimal.

"Di samping juga, kita tahu bahwa sebelumnya masyarakat NTT masih termasuk tertinggal, sehingga begitu ada Covid-19, maka sangat logis kalau angka kemiskinan itu tinggi," jelasnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com