"Jadi, ini kalau kita lihat, (kelompok rela tertular Covid-19) ini perlu digaris bawahi dan perlu menjadi perhatian bagi Pemkot Surabaya," kata Sulfikar.
Adapun kelompok terbesar yang menyatakan rela tertular adalah pekerja harian, swasta, warga yang tidak punya pekerjaan, dan warga yang membuka usaha sendiri.
"Pensiunan relatif aman di sini dan relatif kecil," ujar Sulfikar.
Dari sisi penghasilan yang diperoleh, sebagian besar warga Surabaya mengaku pendapatan mereka berkurang selama pandemi Covid-19.
Sebanyak 24 persen responden menjawab sangat besar, 15 persen besar dan 29 persen menjawab cukup besar penghasilannya berkurang akibat dampak dari Covid-19.
Baca juga: Survei: Mayoritas Warga Surabaya Cenderung Anggap Enteng Risiko Terkena Covid-19
Sedangkan sisanya, 18 persen menjawab kecil dan 14 persen menjawab tidak ada atau penghasilan mereka tidak berkurang selama pandemi Covid-19.
"Nah, 14 persen ini mungkin mereka yang tabungannya gede ya, jadi mungkin mereka ini crazy rich Surabaya," kata Sulfikar.
Adapun kelompok terbesar yang menyatakan penghasilannya berkurang berdasarkan pekerjaan adalah ojek online, pekerja harian, warga yang punya usaha sendiri, warga yang tidak punya pekerjaan, pedagang pasar dan buruh pabrik.