Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei: Mayoritas Warga Surabaya Cenderung Anggap Enteng Risiko Terkena Covid-19

Kompas.com - 16/07/2020, 16:44 WIB
Ghinan Salman,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Sebagian besar warga Kota Surabaya, Jawa Timur, percaya risiko terinfeksi virus corona baru atau Covid-19 cenderung kecil.

Hal itu terlihat dalam survei yang dilakukan Lapor Covid-19 (laporcovid-19.org) bersama Social Resilience Lab Nanyang Technological University, Singapura.

Associate Profesor Sosiologi Bencana Nanyang Technological University (NTU) Singapura Sulfikar Amir mengatakan, persepsi risiko Covid-19 di Surabaya rendah.

Sulfikar menjelaskan, sebanyak 36 persen responden di Surabaya percaya risiko dirinya terjangkit Covid-19 sangat kecil.

Sedangkan 23 persen responden menjawab risiko terjangkit Covid-19 kecil, 25 persen menjawab sedang, dan 10 persen menjawab tinggi.

Baca juga: Tangis Risma di Pemakaman Kepala DP5A Surabaya: Terima Kasih Sudah Memberikan Semuanya

Berdasarkan data itu, persepsi risiko terjangkit Covid-19 di Surabaya bisa dibilang rendah. Jika dijumlahkan, responden yang menjawab risiko terjangkit sangat kecil dan kecil sebanyak 59 persen.

"Untuk level individu, persepsi risikonya itu bisa dibilang rendah. Karena ada sekitar 59 persen responden di Surabaya mengatakan kemungkinan mereka terpapar Covid-19 adalah sangat kecil dan kecil," kata Sulfikar dalam Webinar Lapor Covid-19 melalui aplikasi Zoom, Kamis (16/7/2020).

Sulfikar menyebut, temuan itu lebih baik jika dibandingkan dengan DKI Jakarta. Sebanyak 77 persen responden di DKI Jakarta menjawab risiko terjangkit Covid-19 sangat kecil dan kecil.

Selain itu, jika ditinjau dari aspek persepsi risiko, sebagian besar warga Surabaya cenderung menganggap Covid-19 tak berbahaya.

"Di Surabaya sebenarnya bisa dibilang masih sangat rendah persepsi risikonya. Karena ada sekitar 59 persen. Jadi mayoritas responden warga Surabaya cenderung menganggap enteng kemungkinan mereka terkena Covid-19," ujar Sulfikar.

Sebagian besar responden, kata dia, juga tak percaya keluarga atau orang terdekat mereka terpapar Covid-19.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com