Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BERITA FOTO: Diterjang Banjir Bandang, Masamba Luwu Utara Porak Poranda

Kompas.com - 15/07/2020, 05:32 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Banjir bandang melanda Kecamatan Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Senin (13/7/2020).

Setidaknya, hingga saat ini, Basarnas Makassar mencatat jumlah korban tewas 13 orang dan 46 orang dinyatakan hilang. 

"46 orang lainnya dinyatakan hilang masih dalam pencarian oleh tim gabungan,” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Makassar, Mustari.

Lalu, berdasar data sementara Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), ada sekitar 4.930 keluarga terdampak banjir.

Tim Basarnas Makassar bersama tim gabungan dari personil TNI mengevakuasi jenazah korban banjir bandang di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Selasa (14/7/2020). FOTO/HO/Basarnas Makassar.- Tim Basarnas Makassar bersama tim gabungan dari personil TNI mengevakuasi jenazah korban banjir bandang di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Selasa (14/7/2020). FOTO/HO/Basarnas Makassar.
Sementara itu, menurut Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani, banjir bandang dipicu curah hujan tinggi yang membuat tiga sungai meluap.

Tiga sungai itu di antaranya adalah Sungai Rongkong di Sabbang, Sungai Meli di Radda, dan Sungai Masamba di Masamba.

Baca juga: Banjir Bandang di Masamba, 13 Orang Tewas dan 46 Orang Hilang

 

“Ketiga sungai ini secara bersamaan debitnya naik sehingga meluap ke pemukiman dan membawa material lumpur, pasir dan kayu. Material kayu yang terbawa air yaitu kayu sudah lapuk dan akar-akarnya sehingga bisa dikatakan bukan karena aktivitas penebangan pohon atau alih fungsi lahan tetapi karena curah hujan yang tinggi terjadi sejak beberapa minggu terakhir,” tutur Indah.

Warga melakukan pencarian klorban tertimbun lumpur akibat banjir bandang di Desa Radda, Kecamatan Baebunta, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Selasa (14/07/2020)KOMPAS.com/MUH. AMRAN AMIR Warga melakukan pencarian klorban tertimbun lumpur akibat banjir bandang di Desa Radda, Kecamatan Baebunta, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Selasa (14/07/2020)

Material lumpur yang terbajawa banjir pun memutus jalan Trans Sulawesi yang menghubungkan Palopo dan Masamba di Desa Radda, Kecamatan Baebunta.

Petugas bersama warga terus berupaya jalur tersebut dapat segera dilalui.

Sementara itu, jumlah kerusakan materiil akibat banjir bandang tersebut masih belum dipastikan.

Foto udara Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan setelah diterjang banjir bandang.Istimewa Foto udara Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan setelah diterjang banjir bandang.

Petugas saat in masih berjibaku untuk menyelamatkan warga korban banjir. 

“Sejak kejadian tadi malam tim sudah turun mengevakuasi dan mendata korban hanya saja kami terkendala dengan jaringan komunikasi, sehingga koordinasi antar tim berjalan apa adanya, selain itu rubuhnya tiang listrik menyebabkan terjadinya pemadaman,” ujar Bupati Putri Indriani, Selasa (14/7/2020).

Putri berharap pemerintah pusat segera turun tangan membantu penanganan banjir. 

"Saya berharap ini persoalan bukan lagi bencana nasional, tapi perhatian agar pusat bisa segera melakukan penanganan tanggap darurat," ujar Indah Putri saat dikonfirmasi dari Makassar, Selasa, dilansir dari Antara.

Warga menggunakan alat berat escavator untuk menyelamatkan orang terjebak banjir bandang yang menerjang Kabupaten Luwu Utara, Selasa (14/7/2020) malam.Istimewa Warga menggunakan alat berat escavator untuk menyelamatkan orang terjebak banjir bandang yang menerjang Kabupaten Luwu Utara, Selasa (14/7/2020) malam.
Sementara itu, Pusdalops BNPB menyebutkan, 4.930 keluarga terdampak banjir tersebar di enam kecamatan di Kabupaten Luwu Utara, yaitu Kecamatan Masamba, Sabbang, Baebunta, Baebunta Selatan, Malangke dan Malangke Barat. Bahkan ribuan rumah ikut terendam di kawasan itu.

(Penulis: Hendra Cipto, Amran Amir | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief, Khairina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com