Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mari Bantu Anak Miskin Makassar yang Belajar di Kuburan untuk Dapat Internet

Kompas.com - 13/07/2020, 14:33 WIB
Hendra Cipto,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

 

"Setelah ada internet, banyak anak dari tingkat SD, SMP dan SMA terpaksa duduk di atas kuburan sambil belajar. Jadi saya bersama warga sekitar kemudian mendirikan tenda dan membuat kursi serta meja,” sambungnya.

Paleweri mengungkapkan, saat ini anak-anak dari Kampung Tumpang, Kelurahan Maricaya Selatan yang belajar online sebanyak murid SD 26 orang, 24 orang siswa SMP, 7 orang siswa SMA dan sebanyak 4 orang anak yang putus sekolah ikut belajar bersama di TPU Dadi.

“Mereka itu berbeda-beda sekolah. Jadi selain bisa menikmati wifi gratis, mereka juga ada yang bimbing dari senior-seniornya. Jadi murid SD diajar kakak-kakaknya yang sudah SMP dan SMA. Jadi mereka saling belajar dan mengajar. Saya dan beberapa masyarakat mengawasi dan ikut juga memberi pelajaran,” tandasnya.

Baca juga: Kisah Perwira Polri Makamkan 57 Jenazah Pasien Covid-19, Sampai Tidur di Kuburan

Seiring berjalan aktivitas belajar online anak-anak sekitar TPU Dadi, ada banyak anak dari Kelurahan Mamajang Luar yang ikut belajar dan menikmati wifi gratis di TPU Dadi.

Sehingga totalnya anak-anak yang belajar di TPU Dadi mencapai 80-an orang.

“Jadi waktu belajar online mereka ada, sama seperti jam sekolah mulai dari pagi sampai sore. Jadi ada anak yang masuk shif pagi dan ada yang shif sekolah sore. Habis Maghrib, belajar mengaji dilanjutkan. Ada tokoh-tokoh masyarakat dan tokoh agama di sekitar yang membantu mengajar,” jelasnya.

Paleweri mengungkapkan, jika anak-anak tersebut tidak risih maupun takut dengan situasi belajar di atas kuburan.

Baca juga: Puluhan Anak Miskin Belajar di Kuburan karena Tak Bisa Sekolah Online, Ini Ceritanya

Mereka setiap harinya mereka lalu lalang di atas TPU Dadi, baik siang dan malam hari.

“Jadi mereka itu sudah terbiasa dengan situasi itu dan tidak merasa takut, karena mereka siang dan malam lewat situ. Karena jalan menuju rumah ataupun pintu rumah mereka masing-masing harus melewati kuburan,” terangnya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com