Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ganjar soal Hobinya Bersepeda dan Pengalamannya Pingsan Saat Menggowes

Kompas.com - 13/07/2020, 06:08 WIB
Riska Farasonalia,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi


Tak hanya itu, gaya berpenampilan Ganjar saat gowes juga selalu menarik perhatian warga saat tak sengaja berpapasan di jalan.

Rupanya, penampilan Ganjar yang identik itu tak lepas dari beberapa aksesori yang melekat pada dirinya sebagai penunjang aktivitas gowesnya, seperti jersey lengkap dengan helm dan kacamata hitam.

"Kalau sekarang ada orang yang mengenali saya dari jarak jauh padahal udah pakai masker, saya sudah pakai helm pakai kacamata. Ternyata yang mereka kenali dua, satu sepeda saya, kedua helm saya itu nutupnya hanya separuh dan rambut putihnya masih kelihatan," bebernya.

Baca juga: Akademi TNI dan Pemkot Magelang Disarankan Duduk Bareng, Ganjar: Toh Aset Pemerintah Bukan Pribadi

Awalnya, Ganjar mengaku mulai menggandrungi sepeda sejak tak sengaja berjumpa dengan salah seorang kawan yang memperkenalkan soal sepeda.

"Saya kena virus sepeda itu awalnya engga sengaja. Saya beli pertama dulu Rp 6 juta menurut saya itu mahal banget tahun 2014 di sini. Sebelumnya di Jakarta saya juga punya sepeda lipat, waktu itu menurut saya juga mahal harganya Rp 2.6 juta," katanya.

Lantas, Ganjar mulai ketagihan saat seorang kawannya meminjamkan sebuah sepeda untuk digunakan.

"Setelah itu saya diracuni oleh orang-orang. 'Pak Ganjar pakai dong sepeda ini, nanti enak bapak pinjam dulu aja gak apa apa.' Saya diracuninya begitu, setelah itu tahu-tahu dipakai kok enak. Terus coba di-fitting dulu dengan tingginya diukur. Lalu saya coba track jauh, saya enggak capek setelah itu baru disuruh bawa dulu (sepedanya)," ujarnya.

Baca juga: Polemik Aset Tanah Akademi TNI di Magelang, Ganjar: Sekarang Urus Covid-19 Dulu

Sejak itu, Ganjar pun getol bersepeda hingga sempat merogoh kocek mencapai puluhan juta untuk merakit sebuah sepeda balap sesuai dengan bentuk dan ukuran yang diinginkan.

"Sepeda saya import framenya, beberapa komponen ada yang lokal. Jadi satu dirakit. Awalnya mulai dari Rp20 juta, lalu mulai tambah ini itu hingga harganya sampai Rp50 juta. Sekitar itu sepeda yang pernah saya beli paling mahal," pungkasnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com