Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/07/2020, 22:21 WIB
Achmad Faizal,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Bupati Lumajang, Thoriqul Haq mengaku, sedang memperjuangkan nasib Tijah, istri almarhum Salim Kancil, aktivis lingkungan yang dibunuh karena kasus tambang 2015 lalu.

Karena itulah, dia bersedia bersaksi di hadapan penyidik Direktorat Kriminal Khusus Polda Jawa Timur dalam kasus dugaan pencemaran nama baik melalui media elektronik atas laporan perusahaan pengelola tambang PT Lautan Udang Indonesia Sejahtera (LUIS).

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa itu menjelaskan kepada penyidik perihal istilah penyerobotan dalam video YouTube saat dia melakukan sidak ke lokasi lahan sawah yang disengketakan.

"Saat itu benar adanya ada pengurukan di sebagian lahan sawah milik Bu Tijah oleh perusahaan pengelola tambak udang. Lahan tersebut yang dulu diperjuangkan aktivis Salim Kancil," kata Thoriq, usai pemeriksaan di Mapolda Jawa Timur, Kamis (9/7/2020).

Baca juga: 2 Bocah Tertimpa Pohon Tumbang, 1 Tewas, 1 Patah Tulang

Dalam pemeriksaan, Thoriq juga memberikan data Hak Guna Usaha (HGU) PT LUIS kepada penyidik.

Dalam data HGU tersebut, disebutkan lahan sawah seluas 6 petak milik Bu Tijah tidak masuk dalam HGU.

"Artinya lahan Bu Tijah bukan termasuk yang dikompensasi oleh perusahaan, dan Bu Tijah menolak dikompensasi," terang dia.

"Karena tidak masuk HGU, maka lahan sawah secara adat masih bisa digunakan Bu Tijah untuk bercocok tanam. Karena sebagian lahannya diuruk, saat ini lahan Bu Tijah tidak bisa ditanami karena tergenang air," ujar dia.

Thoriq menegaskan, meski sudah ada proses pengurukan, sampai saat ini perusahaan dimaksud belum menyelesaikan seluruh izin yang dikeluarkan pemerintah daerah, seperti AMDAL, IMB hingga izin lokasi.

Pemerintah daerah, kata dia, hanya akan mengeluarkan izin sesuai dengan mekanisme yang benar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com