Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Papua Waspada Corona Gelombang Kedua dan Stigma Penyakit Kutukan Tuhan

Kompas.com - 30/06/2020, 15:05 WIB
Rachmawati

Editor

'Krisis belum berakhir'

Lima kabupaten di kawasan pegunungan Papua, yakni Jayawijaya, Puncak Jaya, Lanny Jaya, Memberano Tengah dan Yalimo, melaporkan adanya kasus Covid-19 terkonfirmasi di wilayah itu.

Juru bicara Satgas Pengendalian, Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Papua, Silwanus Sumule, mengonfirmasi kasus terbanyak terjadi di Jayawijaya dengan jumlah 22 kasus per Minggu (28/6/2020).

Padahal, Jayawijaya merupakan pusat pelayanan kesehatan bagi kabupaten lain di kawasan Pegunungan Tengah Papua, seperti Lanny Jaya, Tolikara, Memberano Tengah dan Yalimo.

Adapun Memberano Tengah dan Yalimo telah melaporkan adanya dua kasus positif Covid-19, sedangkan Lanny Jaya dan Puncak Jaya, masing-masing melaporkan satu kasus.

Baca juga: Penumpang Garuda Indonesia Positif Corona di Sorong Dikarantina

Maria Louisa Rumeteray, salah satu dokter yang bertugas di RSUD Wamena, ibu kota Jayawijaya, mengatakan penambahan kasus di Jayawijaya bermakna pandemi Covid-19 belum berakhir dan belum bisa dipastikan kapan ini akan berakhir.

"Apalagi dengan pembukaan penerbangan penumpang pada 26 Juni 2020, tentu kami akan mengalami perubahan-perubahan ke depan. Ke depannya kami belum bisa prediksi," ujar Maria..

Padahal, selain menghadapi Covid-19 warga Jayawijaya masih berjibaku dengan penyakit berbahaya lain, seperti tuberculosis, malaria, dan HIV/AIDS.

Baca juga: Fakta Penumpang Garuda Jakarta-Sorong Positif Covid-19, Diketahui dari Pemeriksaan Dokumen Kesehatan

Merujuk data Ikatan Dokter Indonesia (IDI) tercatat hanya ada 122 dokter di Jayawijaya.

Ahli epidemiologi dari Universitas Cendrawasih, Hasmi, menyebut penyebaran Covid-19 di Pegunungan Tengah 'menjadi indikasi yang tidak baik'.

Sebab, selain fasilitas yang tidak memadai, dan kondisi geografis yang sulit, masih ada resistensi dari masyarakat terkait Covid-19. Seperti yang terjadi di Jayawijaya.

"Petugas [medis] kesulitan karena ketika penduduk akan dikarantina atau dinyatakan sebagai penderita Covid-19 mereka keberatan, dan jika mereka dikarantina akan meminta denda," jelas Hasmi.

Baca juga: Ini Dugaan Penumpang Positif Covid-19 Bisa Lolos Terbang Jakarta-Sorong

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com