AMBON, KOMPAS.com - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Ambon, Syarif Hadler meyakini, insiden pengambilan paksa jenazah Covid-19 hingga proses pemakaman yang tidak sesuai protokol kesehatan akan berdampak pada peningkatan jumlah pasien positif di Kota Ambon.
Dia menyebut, dari prediksi sejumlah pihak berwenang setelah insiden itu, akan muncul klaster penularan baru Covid-19 di Kota Ambon.
“Sesuai penjelasan dari Kadis Kesehatan, dengan peristiwa kemarin sudah pasti akan ada klaster baru, itu sudah pasti. Apalagi, pasien baru beberapa saat meninggal, virusnya belum mati,” kata Syarif, kepada wartawan, di Kantor Wali Kota Ambon, Sabtu (27/6/2020).
Syarif yang juga menjabat Wakil Wali Kota Ambon ini mengatakan gugus tugas Covid-19 Kota Ambon tentu akan melakukan pelacakan terhadap semua orang yang terlibat dalam aksi pengambilan paksa jenazah Covid-19 tersebut, termasuk bagi mereka yang terlibat memakamkan korban.
Baca juga: Cegat Ambulans, Keluarga Ambil Paksa Jenazah Covid-19 yang Akan Dimakamkan
Korban yang diketahui sebagai mantan anggota DPRD Maluku Tengah periode 2014-2019 itu sendiri dimakamkan di kawasan Warasia oleh pihak keluarga tanpa mengindahkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Syarif menilai, masyarakat tidak hanya belum menyadari tentang bahaya Covid-19, namun juga masih menganggap remeh virus corona.
Jika masyarakat masih terus memiliki pandangan seperti itu, lanjut dia, maka tidak menutup kemungkinan penyebaran Covid-19 di Kota Ambon akan sulit diredam.
“Pemutusan mata rantai covid-19 hanya bisa kita lakukan atas dukungan dan kesadaran masyarakat yang baik. Dinas Kesehatan punya kemampuan sampai di mana jika masyarakat tidak mau memberikan dukungan,” ujar dia.
Ia meminta warga di Kota Ambon agar mendukung penuh upaya pemerintah dalam memutus rantai penyebaran Covid-19 di Kota Ambon.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.