Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Bahaya kalau Merasa Normal-normal Saja"

Kompas.com - 27/06/2020, 06:36 WIB
Rachmawati

Editor

Kunjungan kerja perdana Presiden ke zona merah

Terkait klaster-klaster baru muncul di kerumunan massa, Presiden Jokowi diagendakan meninjau pasar tradisional dan Pasar Pelayanan Publik Rogojampi di Banyuwangi.

Setelahnya, Presiden dijadwalkan ke Pantai So Long untuk meninjau kesiapan adaptasi kebiasaan baru di destinasi wisata tersebut. Demikian rilis tertulis Biro Pers, Media, Dan Informasi Sekretariat Presiden,

"Harapan Presiden di sana masyarakat bisa produktif untuk mengeksploitasi wisata yang ada di Banyuwangi sehingga kita tidak terbelenggu dengan kondisi PSBB, tidak terbelenggu dengan kondisi Covid-19," kata Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono.

Kunjungan Presiden ke zona merah pandemi Covid-19 ini merupakan kunjungan perdana di tengah pandemi.

Baca juga: Soal Jokowi Minta 2 Pekan Kasus Covid-19 di Jatim Turun, Pemkab Madiun Gencar Rapid Test

Namun Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengatakan rombongan yang ikut terbatas, hanya 25 penumpang dari total 55 penumpang kapasitas pesawat kepresidenan yang digunakan dalam kunjungan.

Selain itu semua orang dalam rombongan termasuk Presiden Jokowi 'mengikuti protokol Covid-19 termasuk rapid test'.

"Mudah-mudahan kunjungan Presiden pertama dalam kondisi new normal ini bisa diikuti dengan kegiatan ekonomi lain yang tidak lepas dari pengetatan protokol kesehatan," kata Heru.

Baca juga: Ini Kata Risma soal Jokowi Minta 2 Pekan Kasus Covid-19 di Jatim Turun

'Bahaya kalau merasa normal-normal saja'

Tes PCR keliling di Tulungagung, Jawa Timur digelar pada 29 Mei Destyan Sujarwoko/ANTARA Tes PCR keliling di Tulungagung, Jawa Timur digelar pada 29 Mei
Dalam pertemuan dengan Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur, Presiden memperingatkan akan dua ancaman krisis selama pandemi, yakni krisis kesehatan dan krisis ekonomi.

International Monetary Fund (IMF) memprediksi bahwa pertumbuhan ekonomi semua negara akan anjlok pada 2020, dengan Amerika Serikat diperkirakan tumbuh -8%, Jepang -5,8%, Prancis -12,5%, Inggris -10.2%, Italia -12,8%, dan Jerman -7,5%.

Sedangkan Indonesia untuk kuartal II, yang tengah berjalan sampai akhir Juni 2020, pemerintah Indonesia memproyeksi ekonomi akan menyusut sampai minus 3,8%

Baca juga: Kunjungan Jokowi ke Zona Merah Covid-19...

Kondisi pandemi, lanjut Jokowi, akan mempengaruhi permintaan luar negeri sehingga pasokan dan produksi sudah pasti akan terganggu.

"Artinya demand, supply dan produksi rusak dan gagal. Ini yang harus kita ketahui bersama dalam proses mengendalikan Covid-19, yang merupakan urusan kesehatan, tapi kita juga ada masalah lain urusan ekonomi," kata Presiden.

Untuk itu, dia mengingatkan semua pihak agar memiliki "perasaan yang sama" bahwa saat ini Indonesia sedang menghadapi krisis kesehatan, sekaligus krisis ekonomi.

Baca juga: Jokowi: Banyuwangi Paling Siap Menuju Normal Baru

"Jangan sampai kita masih merasa normal-normal saja, berbahaya sekali," tegasnya.

"Jangan sampai masyarakat yang memiiki perasaan yang masih normal-normal saja, sehingga ke mana-mana tidak pakai masker, lupa cuci tangan, masih berkerumun di dalam kerumunan yang tidak perlu, ini yang harus kita ingatkan," ujar Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com