Fikser menegaskan, dibukanya data peta alamat pasien Covid-19 telah mempertimbangkan kondisi psikologis warga.
Jika di awal pandemi, warga cenderung panik ketika mengetahui denah persebaran pasien Covid-19, kini mereka dinilai lebih tenang.
"Beda dengan dulu di awal-awal ada kasus. Kalau dulu kita buka petanya seperti ini, bisa panik semua warga," kata dia.
Menurut dia, kepanikan akan berujung pada menurunnya sistem imunitas.
Namun kini, tak hanya lebih tenang, warga juga diharapkan bisa saling menjaga anggota keluarga hingga warga lainnya.
Mereka bisa meningkatkan kewaspadaan dan berpartisipasi dalam mencegah penularan Covid-19.
"Pemkot tidak bisa sendiri mengatasi ini, tapi kita harus bergandeng tangan memerangi pandemi ini," kata dia.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Surabaya: Ghinan Salman | Editor: David Oliver Purba)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.