"Kedua tersangka merupakan DPO Badan Narkotika Nasional pusat," ujar Jonner.
Kepada polisi, mereka mengaku berhasil melarikan diri setelah mengetahui gudang beras tempatnya bekerja digerebek petugas dari BNNP.
Baca juga: 2 DPO Sindikat Narkoba Internasional Ditangkap Saat Sedang Tidur di Teras Rumah Warga di Sumut
Kata Jonner, sebelum tiba di Sumatera Utara dan ditangkap pihaknya, mereka sebelumnya sempat bersembunyi di daerah Cikarang.
Karena merasa tidak nyaman, akhirnya keduanya memutuskan untuk kembali ke kampung halaman mereka di Aceh Utara.
"Pada 3 Juni 2020, kedua tersangka berangkat dari Tangerang menumpang sebuah bus dan membawa satu sepeda motor dengan tujuan Medan. Dan mereka mengelabui petugas dengan surat keterangan sehat palsu yang menyatakan bebas Covid-19," kata Jonner.
Sambung Jonner, kemudian pada 4 Juni 2020, bus yang tumpangi mereka mengalami kerusakan di Bukittinggi, Sumatera Barat.
Mereka kemudian melanjutkan perjalanan ke Medan dengan menggunakan sepeda motor yang mereka bawa.
Dan pada 6 Juni 2020 malam, karena merasa kelehan, mereka pun memutuskan untuk berhenti dan istirahat di teras rumah warga di Desa Pancur Napitu, Kecamatan Siatas Barita, Tapanuli Utara.
Kemudian, keesokan paginya, pemilik rumah terbangun dan melihat mereka sedang tertidur. Karena curiga, warga pun melaporkannya kepada kepala desa yang kemduian diteruskan ke polisi setempat.
"Kedua tersangka sudah kita serahkan ke Direktorat Narkoba Polda Sumut dan selanjutnya akan diserahkan kepada BNN RI," ujar Jonner.
Ditambahkan Jonner, dari keduanya, petugas menemukan satu sepeda motor merek Honda Beat, satu KTP palsu, dua surat keterangan sehat bebas Covid-19 palsu, STNK, BPKB dan uang tunai Rp 2,1 juta.
Baca juga: Pakai Surat Bebas Covid-19 Palsu, 2 DPO Sindikat Narkoba Internasional Bisa Kabur ke Medan
Dari pengakuan keduanya, mereka disuruh oleh seorang pria berinisial F asal Malaysia untuk menjemput satu unit mobil di depan Rumah Sakit Mitra Keluarga di kawasan Bekasi dan membawanya kembali ke gudang.
Kemudian, sesuai dengan perintah F yang berkomunikasi dengan mereka lewat seluler, mobil tersebut diisi dengan muatan 32 karung beras berisikan 66 bungkus sabu.
Lalu mereka mengantarkan kembali mobil itu ke depan Rumah Sakit Mitra Keluarga dan meninggalkan mobil beserta kuncinya di sana.
Dengan berjalan kaki, keduanya kembali ke gudang beras tempat mereka bekerja.
Sesampai di depan gudang, mereka melihat sejumlah orang dilengkapi senjata dan anjing pelacak tengah berkumpul. Yakin, gudang mereka digerebek, keduanya pun melarikan diri.
(Penulis Kontributor Padang Sidempuan, Oryza Pasaribu | Editor Aprillia Ika)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.