KOMPAS.com - Jumlah warga di Jawa Timur yang tak melakukan program Keluarga Berencana (KB) cenderung bertambah sejak pandemi Covid-19 atau corona melanda Indonesia.
Menurut Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Sukaryo Teguh Santoso, kondisi tersebut diprediksi akan memicu tingginya jumlah kehamilan di Jatim di penghujung tahun.
"Kita tunggu saja sampai akhir tahun ini berapa banyak kehamilan di Jatim," ucap dia.
Baca juga: Ini Alasan Risma Marah Soal 2 Mobil PCR yang Tiba-tiba Dialihkan ke Daerah Lain
BKKBN Provinsi Jawa Timur mencatat, kenaikan angka warga tak ikut KB terpantau sejak bulan Februari.
"Sejak Februari sudah drop out 1,13 persen atau 68.547 orang berkurang ikut KB," katanya kepada SURYA.co.id, Jumat (28/5/2020).
Ternyata, menurut Sukaryo, pada bulan Maret, angkanya meningkat hingga 4,68 persen atau setara dengan 278.356 orang.
Lalu, di bulan April tercatat 414.708 orang tak ber-KB atau naik sekitar 7,07 persen.
Baca juga: Warga Bogor Digegerkan Temuan Kerangka Manusia dan Koin Tahun 1815
Sukaryo menduga, salah satu alasan warga enggan melakukan KB karena takut keluar rumah saat pandemi corona.
Seperti diketahui, salah satu protokol kesehatan di tengah pandemi corona, pemerintah mengimbau warga untuk berkegiatan di rumah.
Hal itu untuk mencegah penularan virus Covid-19 di tengah masyarakat.
"Ya mungkin karena tingkat takutnya tinggi jadi sampai juga keluar rumah buat ber-KB," ucapnya.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul: Akibat Wabah Virus Corona, Angka Kehamilan Meningkat, Ibu-ibu di Jatim Ikut Program KB Berkurang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.