Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pengantar Jenazah Covid-19: Rahasiakan Pekerjaan dari Istri yang Hamil dan Pengorbanan untuk Negara

Kompas.com - 15/05/2020, 14:12 WIB
Bagus Supriadi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

 

Mereka diberi pemahaman tentang teknis pengantar jenazah sesuai dengan protokol Covid-19 pada 14 April 2020.

“Tanggal 28 April, kami pertama kali mengantarkan jenazah PDP Covid-19,” aku dia.

Saat itu, ada kekhawatiran tertular sehingga sangat berhati-hati.

Rasa khawatir itu hilang ketika mengingat mereka sudah menggunakan APD lengkap dan sesuai dengan prosedur. Semua berjalan dengan lancar.

Namun, para pengantar jenazah itu tidak langsung pulang ke rumah. Mereka masih tetap khawatir ada penularan.

Baca juga: NTT Sudah Dikepung Virus Corona dari Berbagai Arah

 

“Apalagi, kalau saya pulang, anak saya yang nomor dua langsung minta gendong,” ungkap dia.

Akhirnya, GR memilih baru pulang sehari setelah mengantar jenazah pasien Covid-19.

“Hanya nelepon saja sama anak-anak, abi tidak pulang dulu ya,” tutur GR.

Istri hamil, pilih sembunyikan pekerjaan

GR sendiri menyembunyikan kegiatannya sebagai pengantar jenazah.

Sebab, istrinya sedang hamil empat bulan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com