Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pengantar Jenazah Covid-19: Rahasiakan Pekerjaan dari Istri yang Hamil dan Pengorbanan untuk Negara

Kompas.com - 15/05/2020, 14:12 WIB
Bagus Supriadi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

Begitu juga dengan pemakaman agama lain, seperti Kristen.

“Sampai di pemakaman, saya pastikan pada keluarga dan warga yang mau menshalati sebelum dimakamkan,” tambah dia.

Kalau tidak ada yang menshalati, tim ambulans yang menshalati. Bahkan pernah melakukan hal itu sebanyak dua kali.

“Setelah dishalati, kami berikan pada petugas penggali pemakaman untuk menurunkan jenazah,” papar dia.

Bahkan, saat proses menurunkan jenazah ke kuburan, tim pengantar jenazah itu masih memastikan proses pemakaman secara benar.

Baca juga: Cerita Bupati Madiun Dihadang Orangtua Saat Jemput Paksa Santri Positif Corona

Seperti memastikan posisi kepala menghadap ke arah mana sesuai ajaran Islam.

“Seperti kasus di Patrang, menggali kuburan tidak siku, akhirnya kami ambil alih diluruskan, biar peti masuk secara sempurna,” terang GR.

Ketika pemakaman selesai, para petugas itu pulang dan melakukan penyemprotan disinfektan, membuang APD, mandi dan lainnya.

“Semua APD satu kali pakai, langsung dibuang menjadi sampah medis,” kata dia.

Banyak hikmah

 

Selama pandemik Covid-19 ini, pengantar jenazah tersebut sudah empat kali mengantarkan jenazah.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com